WahanaNews.co I Berdasarkan
data dari sistem emonev Badan Pengelola dan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Prov. DKI Jakarta T.A 2020 Suku Dinas Pendidikan Wilayah II Kota
Jakarta Selatan telah menyalurkan Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS) sebesar Rp. 15.192.159.840 (lima belas
miliar seratus sembilan puluh dua juta seratus lima puluh sembilan ribu delapan
ratus empat puluh rupiah) untuk 22.694 siswa/siswi Anak Sekolah dengan
realisasi 100%.
Baca Juga:
Survey LSJ: Elektabilitas Ridwan Kamil Tertinggi Sebagai Bacalon Gubernur Jakarta
Dari situs tersebut pelaksanaanya dibagi 4 tahap.
Tahap 1 pada bulan Maret Tahun 2020 realisasi sebesar 40%, tahap ke-2 pada
bulan Desember Tahun 2020 realisasi sebesar 30%, tahap ke- 3 pada bulan
Desember 2020 realisasi sebesar 20% dan tahap ke- 4 pada bulan Desember realisasi
sebesar 10%
Baca Juga:
Jakarta Optimis Menuju Kota Global, Setelah Tak Lagi Ibu Kota Negara
.
Dihubungi lewat nomor telepon pengelola situs sistem monitoring
dan evaluasi Pemerintah Prov. DKI Jakarta, mengatakan bahwa data realisasi
penyerapan anggaran PMT-AS di Sudin Pendidikan wilayah 2 Kota Jakarta Selatan yang di
publis masih memerlukan konfirmasi ke unit terkait.
.
"Data realisasi keuangannya tidak kita tampilkan, perlu
di konfirmasi ke SKPD nya. Kecuali data yang telah di audit BPK. Yang kita tampikan disini adalah data fisik. Kalau
melihat dari data ini, tiap triwulannya dia telah melaksanakan, berarti sudah
terealisasi," jawab staf pengelola situs yang mengaku bernama Lidia melalui saluran
telepon.
SDN 01 Lenteng Agung Kec. Pasar Minggu yang dihubungi WahanaNews.co
menanyakan apakah kegiatan PMT-AS T.A 2020 disekolah tersebut terlaksana. Seorang
pegawai yang mengaku Ibu Guru Kelas 1, menjawab kurang paham. Hal yang sama di SDN
14 Jaga Karsa, yang dihubungi lewat telepon, mengaku karyawan di sekolah
tersebut, menjawab kurang tahu.
Sejumlah orang tua murid SDN di Jakarta Selatan mengatakan,
tidak pernah menerima makanan tambahan dari sekolah sepanjang tahun 2020.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Kota Jakarta
Selatan, H. Muh. Roji, menjawab konfirmasi WahanaNews.co, mengatakan anggaran PMT-AS
T.A 2020 seluruhnya telah disalurkan ke sekolah-sekolah penerima sesuai
peraturan dan ketentuan yang berlaku. Karena adanya pandemic kegiatan belajar
mengajar dihentikan, sehingga kegiatan PMT-AS pun dihentikan. Sisa anggaran
kegiatan PMT-AS tahun 2020 yang tidak digunakan disetorkan/dikembalikan ke Kas
Daerah melalui SBPK Jakarta Selatan sesuai dengan ketentuan dan mekanisme yang
berlaku.
Program PMT-AS
bertujuan agar anak-anak sejak usia dini mendapatkan asupan makanan sehat dan
bergizi tinggi.
Varian menu yang disediakan oleh program PMT-AS antara
lain nasi goreng, telur, sayur sop daging, sandwich telur, roti, jeruk, susu UHT,
dan lain-lain. Harga paket makanan senilai Rp 10.890 per anak.
Menjadi pertanyaan karena realisasi penyerapan
anggaran di sistim emonev Prov. DKI Jakarta, dipublis, anggaran dimaksud
terserap 100% di 4 wilayah Ibukota, di tambah dengan Kepulauan Seribu dan Dinas
Pendidikan DKI Jakarta. Hanya serapan anggaran di Suku Dinas Pendidikan Wilayah
2 Jakarta Pusat yang terealisasi 46%.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah
menetapkan sejak bulan Maret 2020 proses belajar mengajar di Prov. DKI Jakarta dihentikan akibat adanya pandemi Covid-19 digantikan dengan metode
belajar secara daring atau online.
Di sistim emonev
anggaran PMT-AS Tahun 2020 untuk peserta didik tingakt PAUD dan SD seluruh wilayah DKI Jakarta ditambah Kab. Kepulauan seribu sekitar Rp. 105
Miliar. (tum)