WahanaNews.co I Beredarnya rekaman percakapan misterius
antara dua orang, yang menyebutan ada suap kepada anggota DPRD dalam pemilihan Wakil
Wali Kota Binjai beberapawaktu lalu, kini menjadi sorotan.
Baca Juga:
Wali Kota Binjai Hadiri Rapat Paripurna DPRD, Sekaligus Mendengarkan Pidato Presiden Secara Live Streaming
Setelah dugaan suap pemilihan Wakil Wali Kota Binjai itu
terbongkar, sejumlah ketua partai "saling serang" dan tuding.
Mereka saling tuding soal indikasi suap Rp 20 juta ke
anggota DPRD Kota Binjai, yang disebut-sebut diterima sejumlah anggota dewan
untuk memenangkan Rizky Yunanda Sitepu, anak mantan Bupati Langkat Ngogesa
Sitepu.
Baca Juga:
Wali Kota Hadiri Rapat Paripurna Penetapan Rencana Jangka Panjang Daerah Kota Binjai Tahun 2025-2045
"Itu hanya main-main saja. Rekaman itu memang ada, saya
buat seperti itu supaya NasDem bertengkar," kata Ketua Fraksi PPP DPRD
Kota Binjai, Irhamsyah Pohan, Jumat (30/7/2021).
Dia mengatakan, dirinya sengaja ingin membongkar borok Ketua
DPD Partai NasDem Kota Binjai Edi Putra Sitepu.
Sebab, kata Irhamsyah Pohan, Edi Putra Sitepu punya niat
buruk untuk mengganti sejumlah anggota dewan dari Partai NasDem yang sekarang
duduk di DPRD Kota Binjai.
"Ada kepentingan ketuanya untuk PAW (pergantian
antarwaktu) para anggotanya. Jadi dia sengaja menciptakan isu itu,"
ungkapnya.
Irhamsyah Pohan beralasan, dia tidak ada menerima uang sebagaimana
percakapan suap yang beradar di publik.
"Sepersen uang pun tidak ada diberikan kepada yang
lain, karena saya partai pengusung," ucapnya.
Irhamsyah Pohan menegaskan, bahwa seluruh anggota DPRD Kota
Binjai tidak ada menerima uang darinya.
"Uang tidak benar, boleh tanya seluruh anggota dewan
ada tidak menerima uang," katanya.
Siap Buka Suara
Sementara itu, Ketua DPD Partai NasDem Kota Binjai Edi Putra
Sitepu siap buka suara membongkar masalah ini jika nantinya dipanggil DPW
Partai NasDem Sumut.
Soal bantahan Irhamsyah Pohan, menurutnya itu hal yang
mustahil.
Sebab, kata dia, komunikasi pembicaraan suap mengenai
pemilihan Wakil Wali Kota Binjai itu berlangsung secara natural.
Pembicaraan itu tidak ada disetting-seting, sebagaimana
pernyataan Irhamsyah Pohan.
"Saya tidak ada bohong-bohong terkait dengan rekaman
itu," kata Edi Putra Sitepu.
Soal tudingan Irhamsyah Pohan yang menyebutkan bahwa dirinya
berniat ingin mem-PAW-kan sejumlah anggota DPRD Kota Binjai dari Partai NasDem,
dibantah oleh Edi Putra Sitepu.
"Kami tidak ada intervensi dan tekanan terhadap apapun. Saya
tidak tahu apakah seluruh dewan dapatkan uang. Termasuk tiga anggota Fraksi
NasDem. Bukan ranah saya itu," katanya.
Minta Jangan Dibesarkan
Anggota DPRD Kota Binjai M Atan meminta kepada awak media
agar tidak membesar-besarkan dugaan suap pemilihan Wakil Wali Kota Binjai.
Meski dirinya mengaku tidak ada menerima uang dimaksud,
namun Atan merasa masalah ini tidak perlu diungkit lagi.
"Sudah lah itu, jangan terlalu dibesar-besarkan
lagi," kata Atan.
Dia sendiri mengaku tidak memberikan suara pada Rizki
Yunanda Sitepu dalam pemilihan kemarin.
"Saya tidak mau menerima sepersen pun uang untuk
memilih Rizki Yunanda Sitepu menjadi Wakil Wali Kota Binjai. Kita tidak mau
menerima gituan," katanya.
Berikut isi rekaman percakapan dugaan suap antara Edi Putra
Sitepu dan Irhamsyah Pohan soal dugaan suap pemilihan Wakil Walin Kota Binjai.
Edi : Kemarin fraksi NasDem berapa terima ?
Irhamsyah : Rp 60 juta
Edi : Yang terima Syahrial Rp 20, Matsyah Rp 20, sama Irul
Rp 20 ?
Irhamsyah : Iya
Edi : Terus Ketua Fraksi tidak lebih emangnya?
Irhamsyah : Tidak, kosong, sama rata semuanya.
Edi : Seharusnya ketua, NasDem itu enggak usah ketua bayar.
Irhamsyah : Ya gimana lagi
Edi : Dimintanya rupanya? Apa katanya sama ketua?
Irhamsyah : Tidak bisalah. Tidak bisa gitu dong
Adapun tiga nama yang disebutkan dalam percakapan tersebut,
yakni Syahrial, T Matsyah dan Hairul Sembiring merupakan kader Partai NasDem
Kota Binjai. (tum)