WahanaNews.co | Peresmian Gedung Gereja Siloam Kambuifa Klasis Ayamaru di kabupaten Maybrat Papua Barat dilaksanakan dengan membuka selubung papan nama dan sekaligus menadatangani batu prasasti oleh Bupati maybrat, Dr. Drs Bernard Sagrim, MM, bersama sekertaris AM-SINODE GKI di Tanah papua, Daniel Y Kaigere, S.Th di saksikan ribuan warga jemaat dan tua - tua berbagai pimpinan dominasi gereja yang berkenan hadir, Rabu (19/5)."Mari kita bersatu membangun bait Allah, sebagai rumah dan tempat sakral memuji Tuhan bagi Kita semua", ungkap Daniel Y Kaigere selaku sekretaris Am-Sinode GKI. Kita juga bisa memahami apa tujuan dari Jemat itu ada dimanakah, kita selaku Jemaat dalam Kristus terdapat pada kutipan kitab Matius 16 : 18 "Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya".Dengan adanya Jemaat itu yang juga adalah adalah tubuh Yesus sendiri, jemaat itu ada supaya mengumpul orang percaya menjadi pengikut Yesus Kristus, kata Sekretaris Sinode Pdt Daniel Kaigere.Bupati Maybrat Dr. Drs. Bernard Sagrim MM menyampaikan terima kasih atas berkat hingga acara persemian dan acara pemerintahan juga berjala baik, karena pemerintah juga adalah wakil Tuhan dan paling utama adalah peresmian sekaligus pentabisan gereja baru, Jemat GKI Siloam Kambuifa.Ia juga menambahkan peningkatan status dari bakal Jemat menjadi Jemat Mandiri atau Jemat defenitif yang tercatat dalam dokumen aset, Gereja GKI di Tanah Papua sebagai Jemat ke 1947 dan dilingkup pelayan Klasis Ayamaru yang ke 30, terang Bupati Sagrim.Bupati Maybrat menyampaikan atas nama pemeritah dan pemangku kepentingan Kabupaten Maybrat dan para pimpinan Dominasi Gereja di Maybrat mengucapkan selamat atas peresmian dan pentahbisan yang telah dilakukan oleh bapak pendeta Sekretaris AM -SINODE yang baru saja kita saksikan bersama.Tentu gereja sudah di bangun yang baru saja di saksikan oleh kita semua, Bupati berharap jangan ada dusta diantara kita seperti jangan kita beribadah pada hari pertama seperti hari ini namun dua hari kemudian bangunan ditinggal saja tidak difungsikan lagi oleh umat Tuhan yang ada, imbuhnya.Bupati berpesan kepada seluruh umat Tuhan yang ada Jangan kita jadikan gereja sebagai ajang atau lahan kita mencari uang sebab rumah Tuhan adalah tempat sakral untuk memuji Tuhan.Sesuai laporan ketua panitia Loisa Kambuaya Pembangunan gedung gereja menelan biaya Rp.1,6 Milyar, dimana lahan tanah adat untuk pembangunan gereja dari keluarga besar Kambu yang diberikan secara sukarela kepada Jemaat GKI Siloam Kabuifa Distrik Ayamaru timur tengah di Klasis Ayamaru, Papua Barat. (JP)