WahanaNews.co I Hutan Wisata Mangrove Kota Sorong
sangat memikat hati ibu-ibu Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Km 14 Kota
Sorong. Betapa tidak, Ny. Risma Sinambela Ketua Ibu-Ibu Santa Theresia dari
Santa Theresia Kalkuta ini terus berkreasi mengajak komunitas Ibu-Ibu Paroki
untuk berkarya dan berwisata ke sejumlah tempat rekreasi sekaligus meditasi
alam.
Baca Juga:
Pemkot Semarang Targetkan Penanaman 10.000 Mangrove untuk Lestarikan Ekosistem Pesisir
Sejumlah program menarik dan memikat tanpa pengeluaran yang
besar, usai Misa Minggu 14 Maret 2021, sekitar pukul 15. 00 Wit, puluhan
ibu-ibu Paroki bersukaria menikmati suasana sore hari berjalan kaki dan
sebagian bersepeda menuju hutan mangrove Kota Sorong yang terletak di Km 12
merupakan wisata yang menggabungkan wisata rekreasi dan edukasi. Di area ini luas
kurang lebih 400 hektar ditanami berbagai tanaman bakau. Lokasi wisata ini
dikelola dengan baik oleh Pemerintah Kota Sorong.
Menurut Ny. Risma Sinambela wisata ini diminati pengunjung
termasuk Ibu-Ibu Paroki Santo Yohanes Pembaptis Klasaman Sorong karena tertata
rapi dan bersih. Aktivitas wisata yang bisa dilakukan antara lain berkeliling
hutan mangrove dengan berjalan di atas jembatan papan, bisa juga dengan perahu,
juga bisa melakukan wisata edukasi mengenai ekosistem sekitar dan meditasi alam
dengan kicauan burung serta panorama di sore hari.
Baca Juga:
Tanam Mangrove di Kalbar, Kapolri Wujudkan Komitmennya Menjaga Lingkungan Untuk Anak Cucu Kita
Pengunjung yang ingin mengelilingi kawasan wisata mangrove
Sorong hanya dibebankan biaya tiket masuk sebesar Rp. 10 ribu. Ekowisata
Mangrove Sorong memiliki daya tarik dari keasrian alamnya. Pada awalnya, kawasan
konservasi alam ini dibuat untuk mencegah abrasi di wilayah pinggiran Kota
Sorong.