SUMUT.WAHANANEWS.CO - PT PLN (Persero) terus mempercepat upaya pemulihan infrastruktur ketenagalistrikan Aceh yang terdampak banjir. Salah satu fokus utama yang menjadi kunci pemulihan sistem kelistrikan Aceh adalah perbaikan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turun langsung memimpin percepatan pemulihan sekaligus memastikan seluruh sumber daya PLN dimobilisasi dan bekerja secara maksimal. Ia menegaskan bahwa pemulihan listrik Aceh pasca banjir hanya dapat dicapai dengan kolaborasi lintas sektor.
Baca Juga:
Detik-detik PLN Kembalikan Cahaya di Titik Kritis: 23 Menit Paling Panjang dalam Sejarah IGD Aceh Barat
"Tim PLN bekerja tanpa henti meskipun di tengah cuaca tidak bersahabat. Mereka harus melewati jalur berlumpur, membawa material secara manual, dan memastikan setiap pekerjaan aman. Kami juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada pemerintah daerah, TNI, Polri, dan masyarakat yang memberikan dukungan penuh sehingga progres perbaikan bisa berjalan baik," ujar Darmawan.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (ketiga dari kanan) didampingi Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan, Suroso Isnandar (kanan) dan General Manager PLN UIP Sumbagut, Dewanto (kedua dari kanan) meninjau langsung salah satu titik lokasi perbaikan SUTT 150 kV Langsa–Pangkalan Brandan.
Sebelumnya, lima tower SUTT roboh dan tujuh lainnya mengalami kerusakan di jalur Langsa–Pangkalan Brandan akibat banjir serta pergeseran tanah. Kondisi tersebut membuat sistem kelistrikan Aceh terputus dari sistem besar Sumatra.
Baca Juga:
PLN Gerak Cepat Pulihkan Listrik di Bali: 90 Ribu Pelanggan Tersambung, Fasilitas Vital Diprioritaskan
Untuk recovery (pemulihan) infrastruktur listrik Aceh, PLN mengerahkan 1.476 personel yang di datangkan dari berbagai unit PLN se-Indonesia: untuk membantu mempercepat pekerjaan, baik perbaikan tower di jalur transmisi, perbaikan jaringan distribusi ke pelanggan, hingga dukungan armada dan logistik.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pusat Pengatur Beban Sumatera (UIP3BS), Amiruddin menambahkan bahwa pekerjaan dilakukan non stop dengan sistem shift untuk memastikan perbaikan listrik Aceh berjalan lebih cepat.
"Saat ini tim di lokasi secara terus menerus 24 jam bekerja membangun tower darurat dan melakukan modifikasi untuk perbaikan tower yang rusak,"
ujar Amirrudin.