Gubernur Anies juga memaparkan upaya Jakarta untuk
bangkit guna memastikan pemulihan yang berkelanjutan dan adil. Karena, krisis
ini diakibatkan oleh masalah kesehatan maka yang pertama dilakukan adalah
menyelesaikan masalah pandemi dengan mengendalikan penyebaran melalui 3T yakni testing
tracing dan treatment, dan masyarakat didorong untuk melakukan 5M (mencuci
tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi
mobilitas).
"Selanjutnya, Pemprov DKI Jakarta juga memastikan
untuk melindungi segmen kota yang rentan untuk membantu mereka bangkit kembali
setelah masa sulit (ketahanan) melalui platform Kolaborasi Sosial Berskala
Besar (KSBB). Selain itu, pada aspek pemulihan ekonomi, menyusun regulasi dalam
mempercepat proses perizinan hingga mengelola berbagai proyek padat karya,
antara lain pembangunan Stadion Internasional Jakarta, Taman Ismail Marzuki,
pengendalian banjir, instalasi pengolahan air limbah, infrastruktur pengelolaan
sampah, dan sebagainya," papar Anies.
Baca Juga:
Sekjen PBB: Pentingnya Kepemimpinan Afrika dalam Arsitektur Perdamaian dan Keamanan Global
Dari transformasi tersebut, Kota Jakarta telah
melangkah ke depan dengan menghasilkan 364 km trotoar yang direvitalisasi, 96
km jalur khusus sepeda, dan 52 tempat berbagi sepeda di sekitar area transit di
jalan tersibuk kota.
Perbaikan jalur sepeda berdampak pada peningkatan
jumlah pesepeda di Jakarta sebesar 1.000% (ITDP, Juni 2020). Selain itu,
membangun sistem angkutan umum yang terintegrasi, kawasan Transit-Oriented
Development (TOD), dan rencana zona rendah emisi.
Keseluruhan upaya pemulihan yang dilakukan Pemprov DKI
ini, menurut mantan Menteri Pendidikan ini, tak dapat dilepaskan dari
kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, unsur swasta, pemerintah pusat
dan lain sebagainya.
Baca Juga:
Apel Gelar, TNI Cek Kesiapan Pengamanan KTT World Water Forum Ke-10
Bahkan, lanjutnya, Jakarta sudah mendeklarasikan diri
sebagai Kota Kolaborasi di mana ini merupakan kampanye untuk semua terlibat
aktif dalam pembangunan kota ke depan, serta bagaimana kota ini mampu keluar
dari kondisi kritis.
"Jakarta memperkuat kolaborasi dengan berbagai
pemangku kepentingan di dalam kota. Kami percaya pada kekuatan kolaborasi dari
kota, negara, organisasi, dan berbagai pemangku kepentingan. Pertukaran ide
gagasan saran dan solusi dari para kreator kami akan membantu kami membangun
dasar yang kuat untuk bangkit," pungkas Gubernur Anies. (Tio)