WahanaNews-Sumut | Sebanyak 25 unit laptop merk Lenovo di SD Negeri 173272 Siborongborong di Desa Silaitlait, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara, kini tinggal tujuh unit itupun dua dalam keadaan diperbaiki, sementara keberadaan 18 unit lagi tidak tahu ntah dimana keberadaannya.
Menurut keterangan Indah P. Sihombing yang merupakan operator di sekolah tersebut mengatakan sekitar tahun 2017 SD Negeri 173272 Siborongborong tersebut mendapat bantuan dari APBN berupa Laptop sebanyak dua puluh lima unit, merk Lenovo bantuan itu diberikan guna mendukung sarana prasarana pendidikan dalam pencapaian sumber daya manusia (SDM) yang bermutu, berkualitas, namun setelah ditengah jalan keberadaan laptop tersebut kini hanya tinggal tujuh unit itupun dua unit masih dalam perbaikan.
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
"Untuk keberadaan 18 unit lainnya tidak diketahui, saya tidak dapat menjelaskan sebaiknya Kepala Sekolah lah yang dapat memberitahukannya," ujar Indah P. Sihombing.
Sementara, Kepala Sekolah SD Negeri 173272 Siborongborong Parade br. Siregar mengatakan kepada WahanaNews-Sumut di kantornya Senin (11/4/2022) sekira pukul 10.00 WIB. Bahwa keberadaan laptop tersebut sejak diterima pihak sekolah penggunaannya dikatakan menjadi pribadi, dan laptop tersebut tinggal tujuh unit lagi.
"Sejak serah terima laptop tersebut tinggal tujuh unit lagi, itupun dua unit lagi dalam status perbaikan," ujar Kepala Sekolah pada WahanaNews-Sumut.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Parade menambahkan, saat bantuan tersebut datang, Kepala Sekolah SD Negeri 173272 Siborongborong dijabat oleh Kepala Sekolah lama yakni S Simanjuntak Spd, Mpd dan sekarang dia sudah pindah tugas ke SD lain.
"Saat serah terima jabatan kami dikantor kordinator mengenai bukti fisik aset sekolah tidak ada secara langsung," sebut Parade.
Kemudian, WahanaNews-Sumut mencoba menghubungi S Simanjuntak ke nomor telepon genggam miliknya, namun tidak mendapatkan hasil.
Terpisah, Pemerhati Pendidikan Tapanuli Utara Tony Pakpahan mengatakan terkait bantuan APBN Laptop kesekolah tersebut sebaiknya dipergunakan untuk peningkatan SDM berkualitas dan tidak memanfaatkan menjadi milik pribadi dan mengakibatkan hilangnya sebagian Laptop tersebut.
"Untuk itu, aparat penegak hukum segera turun untuk menindaklanjuti keberadaan laptop lainnya tersebut," ujarnya. [rum]