SUMUT.WAHANANEWS.CO - Jalan lintas provinsi di Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, berubah menjadi medan perang bagi pengendara. Material bangunan berupa krikil dan semen berserakan di sepanjang jalan, mulai dari Desa Pardomuan hingga Desa Tinada.
Siapa yang bertanggung jawab atas kondisi jalan yang membahayakan ini? Diduga material tersebut bermasalah dari tumpahan bahan pembangunan tembok penahan di sepanjang jalan. Namun, fakta pahitnya, tumpahan material ini diabaikan begitu saja, seolah keselamatan pengendara bukan prioritas.
Baca Juga:
Telan Anggaran Rp12 Miliar, Jalan Rusak Ruas Gunungsitoli-Nias Utara Segera Diperbaiki
Bayangkan, pengendara roda dua terpaksa berhenti di tengah jalan karena material yang berserakan. Mereka harus berjibaku dengan risiko terjatuh dan terluka, sementara pihak yang bertanggung jawab bersikap cuek.
Keadaan ini sungguh memprihatinkan! Jalan yang seharusnya menjadi akses vital bagi masyarakat, berubah menjadi jebakan maut. Dimana tanggung jawab pihak terkait? Apakah mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai pengendara?
Lebih memprihatinkan lagi, tim Wahana News masih menelusuri legalitas Batching Plant yang diduga beroperasi di Pakpak Bharat. Apakah mereka memiliki izin beroperasi? Apakah mereka menjalankan kegiatannya dengan memperhatikan standar keselamatan?
Baca Juga:
Raja Ardin Ujung Inisiasi Perbaikan Jalan di Namanterrep Dairi
Masyarakat Pakpak Bharat, khususnya para pengendara, menuntut tindakan tegas dari pihak terkait. Jangan biarkan jalan lintas ini menjadi kuburan bagi pengendara. Segera bersihkan material yang berserakan dan bertanggung jawab atas keselamatan pengguna jalan.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]