SUMUT.WAHANANEWS.CO - Kawasan Terpadu Tambunan Lumban Pea di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, kembali menjadi sorotan. Kali ini, proyek pembangunan fisik tahun anggaran 2024 yang digelontorkan puluhan miliar rupiah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Toba menuai kritik pedas. Salah satu item yang menjadi sorotan adalah pemasangan paving block di depan gedung Tourist Information Center (TIC) dan gedung Pusat Kreasi Destinasi dan Pariwisata.
Paving block yang digunakan diduga tidak sesuai spesifikasi. Di lapangan, terlihat paving block K250 dengan beban uji tekan 25 ton digunakan, berbeda dengan paving block pada umumnya yang sesuai spesifikasi. Lebih mencengangkan lagi, pemasangan paving block dilakukan di atas cor beton
Baca Juga:
Lapangan Beringin/Pujasera Diduga Sarat Dengan Masalah
Rinaldi Hutajulu, pemerhati pembangunan Toba, mengeluhkan kejanggalan ini. "Ini adalah pertama kalinya saya melihat pemasangan paving block di atas cor beton," tegasnya.
"Fungsi utama paving block adalah untuk menjaga resapan air, menjaga stok air tanah, dan meredam panas. Dengan pemasangan di atas cor beton, semua fungsi ini hilang Kenapa tidak langsung di cor saja seluruh pelataran? Paving block ini hanya pemborosan dan merusak lingkungan," tambahnya.
Paving block memang memiliki beberapa manfaat, seperti daya serap yang baik, pemasangan dan perawatan yang mudah, serta nilai estetika. Namun, dalam kasus ini, semua manfaat tersebut terabaikan karena kesalahan fatal dalam proses pemasangan.
Baca Juga:
Bangun Pedestrian Proyek Riset di Sumut, PLN Sediakan 45 Ribu Paving Block Hasil FABA PLTU
Proyek ini menjadi bukti nyata dari ketidakpedulian terhadap lingkungan dan pemborosan anggaran. Peningkatan kualitas pariwisata di Toba membutuhkan perencanaan matang dan pelaksanaan yang bertanggung jawab. Paving block di atas cor beton bukan hanya tidak efektif, tetapi juga merugikan dan merusak lingkungan. Semoga ke depannya, proyek pembangunan di Toba dapat dilakukan dengan lebih cermat dan bertanggung jawab.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]