Sumut.WahanaNews.co - Pemerintah Kabupaten Deli Serdang telah menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan pengelolaan sampah secara berkelanjutan melalui partisipasi dalam acara Peluncuran Nasional USAID Sustainable Municipal Solid Waste Management and Partnership (USAID SELARAS) di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2024. Pada acara tersebut, perwakilan dari pemerintah daerah menandatangani deklarasi dukungan untuk upaya peningkatan pengelolaan sampah terpadu yang berkelanjutan.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur USAID Indonesia Mohib Ahmed mengatakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dalam mengatasi masalah pengelolaan sampah menjadi penting mengingat dampak kesehatan dan lingkungan yang signifikan, termasuk polusi laut dan saluran air. "Dengan meningkatkan pengelolaan sampah dan daur ulang, diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengurangi kerusakan lingkungan, dan berkontribusi pada pembangunan masa depan yang berkelanjutan," ujarnya.
Baca Juga:
RDF Plant Jakarta Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan dan Berpotensi Hasilkan PAD yang Cukup Besar
Sambungnya, program USAID SELARAS dengan anggaran hingga 24,7 Juta Dollar AS bertujuan untuk mengurangi polusi plastik laut dan gas metana melalui sistem pengelolaan sampah dan daur ulang yang berkelanjutan. Program ini akan memberikan dukungan di 18 kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Deli Serdang di Sumatera Utara.
Deklarasi komitmen yang ditandatangani oleh bupati, walikota, dan perwakilan 18 kabupaten/kota tersebut menegaskan keseriusan dalam menghadapi tantangan pengelolaan sampah di Indonesia. "Dengan adanya deklarasi ini, diharapkan prioritas program dan anggaran pengelolaan sampah akan mendukung pencapaian berbagai target perbaikan yang telah ditetapkan," ungkapnya.
Reformasi pengelolaan sampah melalui perbaikan sistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir menjadi kunci penting bagi lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, USAID berkomitmen untuk memperkuat tata kelola, memperluas layanan sampah, meningkatkan pasar sampah plastik, memperbaiki praktik di masyarakat, dan mengurangi emisi metana guna mewujudkan Indonesia yang bersih, hijau, dan berkelanjutan.
Baca Juga:
Tak Ada Lagi Impor Sampah Plastik, Menteri Hanif Siap Awasi dan Tindak Pelanggar
"Selain itu, upaya reformasi pengelolaan sampah juga merupakan bagian dari agenda pembangunan Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi dalam RPJPN 2025-2045. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penataan pengelolaan sampah dari hulu ke hilir untuk menciptakan ekonomi sirkular dan menjaga kelestarian lingkungan," ujarnya.
"Dengan adanya komitmen dan kerja sama antara pemerintah daerah, kementerian terkait, dan lembaga terkait lainnya, diharapkan pengelolaan sampah di Indonesia dapat terus ditingkatkan menuju masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan. Langkah-langkah strategis, praktik terbaik, serta upaya peningkatan kapasitas strategis bagi pengambil kebijakan di daerah menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut," imbuhnya.
Sesi dialog yang dilaksanakan setelah peluncuran program juga menjadi wadah untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan langkah-langkah ke depan dalam upaya reformasi pengelolaan sampah terintegrasi dari hulu ke hilir di Indonesia. Dengan demikian, upaya bersama dalam mengelola sampah secara berkelanjutan menjadi langkah yang penting dalam menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat.