WahanaNews.co I Kota Bandung berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) tahun 2021 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA). Tahun ini, Kota Bandung menerima penghargaan untuk kategori Madya.
Baca Juga:
DP3A Kota Bekasi Sosialisasikan Kota Layak Anak, Siap Kejar Predikat Tahun 2024
Penghargaan diserahkan Menteri PPPA, I Gusti Ayu Bintang Darmawati PPA secara virtual, kepada Wakil Wali Kota, Yana Mulyana, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Surabaya Fokus Raih Predikat Kota Layak Anak Dunia
Usai mendapatkan penghargaan, wakil wali kota menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada pemerintah pusat yang telah mengapresiasi usaha Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam mencapai Kota Layak Anak.
"Ini kerja seluruh jajaran Pemkot Bandung bersama masyarakat yang telah bahu-membahu membantu mewujudkan predikat Kota Layak Anak," katanya.
Ia bersyukur atas penghargaan yang diraih Kota Bandung kali ini. Hal tersebut kerja-kerja yang berkaitan dengan anak telah pada relnya.
"Ikhtiar kita untuk jadi kota layak anak diapresiasi, meskipun bukan tujuan. Tapi yang kita lakukan selama ini sudah "on the track"," ujarnya.
Wakil wali kota mengungkapkan, orang tua dalam keluarga menjadi kunci utama dalam membimbing anak. Apalagi di masa pandemi Covid-19, orang tua wajib mengedukasi soal Covid-19.
"Peran orang tua memberikan informasi sosialisi kepada anak. Apalagi untuk mengatasi pandemi covid-19, menjadi hal penting di masa sekarang ini," katanya.
Agar lebih menunjang kota layak anak, ia mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk terus berinovasi memberikan kemudahan masyarakat mengakses berbagai hal mengenai anak.
"Terus berinovasi memberikan kemudahan dalam akses dan sebagainya. Sehingga keluarga atau anak itu mudah mendapat akses pelayanan yang diberikan pemerintah," bebernya.
Sementara itu, Kepala Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung, Rita Verita mengucapkan rasa syukur atas diraihnya penghargaan KLA tingkat Madya bagi Kota Bandung.
"Ada 24 indikatornya. Banyak keterlibatan perangkat daerah di luar DP3A. Kondisi ini tentunya akan dievaluasi bersama ketua gugus tugas KLA. Kami segera kordinasi dan evluasi," katanya.
"Lalu aktivitas anak pun terbatas dalam kondisi pandemi ini. Contoh forum anak, ada beberapa kegiatan yang harus dilakukan oleh anak, tapi dalam kondisi ini kita batasi," tutur Rita.
Rita menambahkan, Pemkot Bandung terus berupaya melaksanakan Rencana Aksi Daerah. Hal itu disiapkan juga bagi Kota Bandung untuk layak anak.
"Rencana aksi daerah ini sedang berproses, kami terus kerjakan rencana aksi ini siapkan tahun berikutnya. Ini salah satu indikator penilaian juga. Ini sudah berproses, tinggal finishing saja. Kedepan kita lebih bersemangat lagi atas kekurangan ini," ujarnya. (JP)