WahanaNews.co | Polisi kini tengah mengusut
mafia karantinadari kasus lolosnya WNI inisial JD yang datang dari India
via Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tanpa melalui protokol kesehatan.
Dua pelaku inisial S dan RW yang meloloskan JD pun telah
dimintai keterangan petugas.
Baca Juga:
Imbas Kebakaran Pabrik Plastik Dekat Soetta, 47 Pesawat Tunda Mendarat
Dari pemeriksaan awal kepada dua pelaku, polisi menemukan
keduanya menggunakan kartu pas bandara untuk Dinas Pariwisata DKI.
"Dari pas bandara yang ada pada mereka disebutkan di
pas bandara tersebut: Dinas Pariwisata DKI," kata Kapolres Bandara
Soekarno-Hatta (Soetta) Kombes Pol Adi Ferdian Saputra saat dihubungimedia,
Selasa (27/4/2021).
Adi belum memerinci lebih jauh terkait identitas pelaku S
dan RW tersebut. Dia menyebut kedua pelaku masih dilakukan pemeriksaan
intensif.
Baca Juga:
Polresta Bandara Soetta Salurkan Bantuan Peralatan Olahraga untuk Masyarakat Sekitar
Sementara itu, dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Metro
Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya akan menyampaikan detail
pengungkapan kasus tersebut pada sore nanti.
"Disampaikan detail sore nanti ya," imbuh Adi.
Sebelumnya diketahui, JD mengaku membayar sejumlah uang
kepada S untuk dibantu agar meloloskannya masuk kembali ke Indonesia tanpa
melewati prosedur protokol kesehatan. Berbekal uang tersebut, S dan RW membantu
JD melenggang mulus kembali memasuki Indonesia tanpa harus dikarantina terlebih
dahulu selama 14 hari.
"Ini yang kemudian dilakukan upaya oleh pelaku-pelaku
ini baik dia sebagai pengurus atau penumpang untuk menghindari karantina selama
14 hari. Dia (JD) membayar Rp 6,5 juta kepada Saudara S," ungkap Yusri
dihubungi pagi tadi.
"Yang bersangkutan (JD) tanpa melewati karantina
kemudian diurus oleh seseorang inisial S dan RW bisa berhasil masuk tanpa
karantina terus kembali ke rumahnya," sambungnya.
Lebih lanjut Yusri mengatakan masih menggali keterangan dari
para pelaku. Secara khusus penyidik kini tengah mendalami cara pelaku S dan RW
bisa meloloskan JD kembali ke Indonesia tanpa melalui proses karantina.
"Ini masih kita dalami dia bisa keluar-masuk situ.
Intinya mereka meloloskan orang tanpa melalui karantina. Apakah ada pelaku
lain? Ini masih kita dalami. Soal sudah ramai orang-orang nakal ini orang-orang
dari luar negeri tanpa karantina bisa bayar terus masuk. Makanya saya bilang
ini mafia. Ini lagi kita dalami," pungkas Yusri. (Tio)