Tohom menegaskan bahwa keberhasilan pengoperasian pesawat amfibi nantinya harus dibarengi dengan penguatan pembangunan terintegrasi pada kawasan Danau Toba, termasuk ekosistem UMKM, kuliner lokal, seni budaya, dan pelatihan SDM masyarakat sekitar. 						
					
						
						
							“Transportasi adalah pintu masuk. Setelah pintu terbuka, yang harus kita pastikan adalah ramahnya layanan, berkelasnya fasilitas, serta kuatnya ekonomi lokal yang ikut tumbuh,” tegasnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Kapolda Jambi Tutup Musda Ke-5 KBPP Polri Provinsi Jambi 2025
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Tohom, yang juga Ketua Aglomerasi Watch ini mengatakan bahwa pengembangan transportasi amfibi akan memberikan nilai tambah bagi perencanaan kawasan aglomerasi di Sumatera Utara. 						
					
						
						
							Ia mengungkapkan pentingnya interkoneksi wisata darat, udara, dan laut yang mendukung keberlanjutan serta kualitas lingkungan Danau Toba sebagai destinasi geopark dunia. 						
					
						
						
							“Dalam perspektif aglomerasi, konektivitas seperti ini menciptakan dampak jangka panjang: menarik investasi, mempercepat arus wisatawan, dan memperkuat legitimasi Danau Toba sebagai magnet ekonomi kawasan barat Indonesia,” ucapnya.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Semakin Mendunia, MARTABAT Prabowo Gibran Minta Pemkab se-Kawasan Otorita Danau Toba Dukung Event Trail Of The King 17-19 Oktober 2025
								
								
									
	
								
							
						
						
							Lebih jauh, Tohom mendorong percepatan perizinan agar operasional seaplane dapat dimulai pada awal 2026 seperti rencana pemerintah daerah. 						
					
						
						
							Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan operasi, keselarasan dengan ekosistem dan perairan Danau Toba, serta partisipasi masyarakat menjadi kunci keberlanjutan. 						
					
						
						
							“Di sini pemerintah perlu hadir penuh: memastikan standar operasi kelas internasional, edukasi lingkungan, dan menjaga keseimbangan antara inovasi dan konservasi,” katanya.