WahanaNews-Sumut | Komisi Untuk orang hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara (Sumut) angkat bicara terkait peristiwa sadis yang dilakukan oleh oknum Polres Tapanuli Selatan (Selatan) menembak mati pencuri sawit milik PT. Tapian Nadenggan (PT. TN), Rabu (6/7/2022) Petang kemarin.
Pelaku pencuri berinisial NER (23) warga Desa Batang Nadengan, Kecamatan Langga Payung, Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu seketika tewas sesaat ledakan dari laras panjang milik Aipda Is Harahap tepat mengenai perut di lokasi devisi 2 blok 23 kebun PT. TN berbatasan dengan Kabupaten Paluta.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Koordinator KontraS Sumut, Rahmat Muhammad mendesak Kepolisian Polda Sumut agar segera mengusut tuntas peristiwa dan menghukum pelaku penembakan.
" Menurut saya harus diusut secara tuntas kasus tersebut, pelaku penembakan harus di hukum, sesungguhnya penggunaan kekuatan tidak bisa dilakukan secara sewenang-wenang, polisi punya mekanisme penggunaan kekuatan melalui Perkap No. 1 tahun 2009" kata Rahmat, saat dihubungi dari Rantauprapat, Jumat (8/7/2022).
Bagi kita, sambung nya, Isitilah tembak terukur adalah legalitas menembak orang dengan cara serampangan dan sialnya lagi dipertegas dengan arogansi kepolisian. Padahal sesungguhnya ada prinsip rasional, necesitas, proporsional dalam penggunaan kekuatan.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
" Kepolisian dengan mudah menggunakan kata tembak terukur untuk melakukan penembakan tanpa ada verifikasi yang dalam. Saya kira harus ada evaluasi pada penggunaan senjata kepolisian, terutama bagi polisi yang ngepam di perkebunan " tegasnya.
KontraS Sumut mencatat ada sejumlah laporan peristiwa yang sama sebelumnya. Rahmat menilai bahwa persoalan tersebut sangat serius dan seharusnya pengamanan perusahaan ada pada security.
" Ada beberapa laporan kepada kami atas kasus seperti ini sebelumnya, itu tanda bahwa ada persoalan serius pada pengamanan perusahaan perkebunan yang dilakukan oleh polisi. Pengamanan perusahaan seharusnya ada pada securty sebagai Badan Usaha Jasa pengamanan (BUJP), tapi ruang itu sekarang diisi juga oleh Polri, sehingga itu tadi penggunaan senjata api dalam pengaman menimbulkan korban" tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Seorang pencuri sawit milik PT. Tapian Nadenggan (PT. TN) diduga didor oknum yang bertugas di Polres Tapanuli Selatan (Tapsel) saat melakukan pengamanan, Rabu (6/7/2022).
Pencuri berinisial NER (23) warga Desa Batang Nadengan Kecamatan Langga Payung Kabupaten Labuhanbatu Selatan itu seketika tewas sesaat ledakan dari laras panjang milik Aipda Is Harahap tepat di devisi 2 blok 23 kebun PT. TN berbatasan dengan Paluta, Rabu sekira pukul 16.30 WIB.
Diceritakan Someng (24) teman korban tewas, kronologisnya berawal dari dirinya dan enam orang temannya masuk kewilayah perkebunan PT. TN itu melalui jalur parit bekoan yang berbatasan langsung dengan lahan masyarakat. Singkat cerita, saat ketahuan mencuri, pihaknya dan pihak pengamanan kebun sudah membuat kesepakatan agar meninggalkan buah sawit yang mau dibawa keluar lahan perkebunan tersebut.
" Kami tujuh orang, lewat bekoan kebun PT. TN mengambil buah (mencuri), tiba-tiba pengawas kebun datang menghampiri kami, terjadi kesepakatan antara pihak pengaman dan kami, buah yang kami ambil tidak boleh dibawa dan kami disuruh keluar dari kebun tersebut" kata Someng menceritakan kepada awak media, Kamis (7/7/2022).
Selanjutnya, jelas Someng, dengan rasa takut kami bertujuh keluar perkebunan dengan arah berpencar mancari jalan yang lebih mudah untuk meninggalkan kebun tersebut. Namun saya dan NER beserta tiga orang teman digertak oknum polisi itu dengan mengacungkan senjata laras panjangnya kearah saya.
“Mungkin dilihat kami sudah tinggal berlima oknum itu langsung menggertak kami. Melihat senjata laras panjang kearah saya, saya reflek memegang parang dipinggang saya, namun oknum Polisi tersebut meletuskan senjatanya kearah bawah, sontak kami mundur berlima namun senjata melutus lagi kearah kaki teman saya inisial AH, beruntung hanya menembus celana panjang sebelah kiri atas mata kaki AH,” jelasnya.
Tidak sampe disitu, lanjut Someng, oknum tersebut mengarahkan dan meletuskan senjatanya ke arah NER, seketika NER tumbang jatuh dengan luka diperut sebelah kiri. " Kami perkirakan jarak oknum Polisi dengan NER sekira lebih kurang tiga meter " ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan Someng, melihat NER tumbang, pihak pengamanan kebun dengan mengunakan mobil patrolinya membawa NER ke kantor kebun PT. TN, padahal kami ingin menolong NER namun kami takut dengan posisi senjata masih mengarah ke kami dengan nada garang oknum Polisi mengatakan "siapa lagi yang mau ditembak," ulang someng meniru bicara oknum Polisi tersebut.
Ditempat yang sama AH juga menjelaskan kepada awak media bahwa perjanjian yang disepakati tersebut diingkari pihak pengamanan kebun dengan menewaskan NER.
“Kami pulang kekampung yang tak jauh dari TKP. Orang kampung kumpul musyawarah dan mendatangi kantor PT. TN untuk melihat NER. Ternyata NER sudah dibawak ke RSUD Kotapinang dari klinik PT. TN bersama pihak medis perekebunan,” sebut AH.
Massa geram mendatangi kantor PT.Tapian Nadenggan Perkebunan Langga Payung yang beralamat di Desa Hutabaru Nangka, Kecamatan Holongan, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta).
"Karena yang dicari tak ada ( jasad NER) masyarakat banyak melampiaskan dengan merusak fasilitas kantor PT. TN serta membakar puluhan sepeda motor yang terparkir dilokasi kantor tersebut," jelasnya.
Kapala Dusun Batang Gogar, Ernita Harahap membenarkan ada warganya tewas ditembak oknum Polisi pengawas Perkebunan PT. TN dan saat ini korban sudah dikebumikan dipemakaman umum setempat.
"Harapan saya sebagai kadus agar permasalahan ini segera dituntaskan sesuai dengan hukum yang berlaku di NKRI ini," harapnya.
Terpisah, Plh Kasi Humas Polres Tapsel Briptu Erlangga Gautama Nasution menjelaskan ada sekelompok masyarakat melakukan pencurian di perkebunan PT. TN yang lokasih masih simpang siur antara Wilkum Polres Tapsel dan Polres Labuhanbatu.
"Namun kita dari Polres Tapsel lakukan pengamanan di kantor PT. TN dengan personil Polres Tapsel. Jenis senjata yang digunakan Aipda Is adalah laras panjang tipe SS1-V2 Sabhara. [rum]