"Pengunjung dan pelaku UMKM pameran pekan kuliner ini wajib sudah divaksin, dan kita dalam menshortir ataupun memilih masyarakat yang akan masuk kesini wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi dan harus dicek disitu. Kalau hijau baru boleh masuk, kalau merah tidak boleh masuk. Artinya Kalau belum divaksin tidak boleh masuk dan protokol kesehatan ini akan kita terus terapkan," kata Bobby Nasution.
Selain itu, Bobby Nasution juga menambahkan untuk pembayaran makan dan minum sendiri dilakukan dengan memanfaatkan digitalisasi dengan menggunakan cashless QRIS, hal ini guna mencegah penyebaran Covid-19.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
"Kita mendorong pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan digitalisasi jadi semua pembayarannya dilakukan dengan cashless menggunakan QRIS. Jadi, tidak ada transaksi secara manual guna mencegah penyebaran Covid-19." ungkap Wali Kota Medan.
Meskipun begitu Bobby Nasution menyadari bahwa ditengah pandemi Covid-19 saat ini pelaku UMKM di kota Medan harus tetap di dukung agar dapat bertahan.
"Protokol kesehatan yang ketat harus terus diterapkan, namun pelaku UMKM juga harus kita dukung agar dapat terus bertahan, oleh sebab itu kami membatasi jumlah pengujung yang boleh datang maksimal 2000 orang dari kapasistas sebenarnya 3500 orang," sebut Bobby Nasution.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Terakhir Bobby Nasution berharap Pameran Pekan Kuliner Kondang UMKM Kota Medan ini dapat dinikmati masyarakat Kota Medan dalam beberapa hari kedepan
Tidak hanya itu saja Bobby Nasution juga menambahkan, jika nanti telah memasuki level 3 maka akan mengikuti aturan mulai dari jumlah pengunjung hingga jam operasional. Hal ini untuk menghindari terjadi kerumunan. [rum]