SUMUT.WAHANANEWS.CO - Pemerintah Kota Medan melalui Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) menggelar Seminar Akhir Kajian Pemanfaatan Sumur Laluan (Ground Water Recharge) dalam upaya mengurangi genangan air hujan. Seminar yang berlangsung di Ruang Rapat II Kantor Wali Kota Medan ini dihadiri oleh Kepala BRIDA, Mansursyah, Kabid Ekonomi dan Pembangunan BRIDA, Indra Gunawan, serta perwakilan dari berbagai perangkat daerah terkait.
Dalam sambutannya, Kepala BRIDA Mansursyah menyampaikan bahwa perubahan iklim dan peningkatan kapasitas limpasan permukaan menjadi penyebab utama meningkatnya probabilitas genangan di Kota Medan. "Selain itu, pertumbuhan penduduk, ekonomi, dan pengembangan wilayah juga turut berkontribusi terhadap masalah genangan air di daerah perkotaan," ujarnya.
Baca Juga:
Pemko dan DPRD Setujui Ranperda Kota Medan tentang Perlindungan dan Pengembangan UMKM
Mansursyah menjelaskan bahwa Pemko Medan telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah banjir, seperti menormalisasi drainase, berkolaborasi dengan Badan Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS II) dalam menormalisasi tiga sungai di Medan, dan membangun kolam retensi. "Saat ini, kami melakukan Kajian Pemanfaatan Sumur Laluan dengan melihat lapisan ekuiver untuk mengalirkan air limpasan dari drainase," ungkapnya.
Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan saran, masukan, kritikan, dan opini yang konstruktif dari para peserta. Ide-ide kreatif dan inovatif yang tercetus akan menjadi pondasi bagi penerapan hasil riset dan kajian secara ilmiah. "Kami yakin, jika hasil kajian ini dapat diterapkan dengan baik dan sistematis, maka akan memberikan dampak positif yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Medan dalam mengurangi genangan air," tegas Mansursyah.
[Redaktur : Hadi Kurniawan]