WahanaNews.co I Anggota DPR RI, Junimart Girsang menilai
Bupati Kab. Dairi tidak serius dalam pencegahan penyebaran Covid-19 di wilayahnya.
Hal itu dikatakan Junimart Girsang, menanggapi terpaparnya
sejumlah tenaga medis di RSUD Sidikalang. Menurutnya Pemkab Dairi harus
menyiapkan alat pelindung diri dalam jumlah maksimal guna melindungi petugas
medis.
Baca Juga:
Wakil Bupati Jimmy Sihombing Ikut Apel Siaga TPK
"Kalau tenaga medis saja sudah banyak kena, bagaimana
lagi dengan masyarakat. Penilaian saya, Pemkab Dairi khususnya bupati, tidak
serius dalam sosialisasi terkait dampak pandemi Covid-19," tegas Junimart.
Baca Juga:
Eddy Berutu Hibahkan Lahan Seluas 1.575 Meter untuk Kantor KPU Dairi
DPR RI siap membantu Pemkab Dairi dalam berbagai hal
termasuk penanganan Covid-19. Apabila beberapa tenaga medis saja sudah
terkonfirmasi, patut diduga telah muncul klaster baru, termasuk klaster tenaga
kesehatan di Dairi.
"Namun kalau terkesan kurang serius, mau dibikin
bagaimana," ujarnya.
Dia menilai, Dinas Kominfo Dairi harus lebih aktif dan
intensif dalam memberi sosiaisasi mengenai protokol kesehatan. Selain itu swab
test atau minimal antigen wajib dilakukan secara berkala kepada ASN tanpa
dipungut bayaran.
"Ayo saudara bupati, bangun dan berbuat nyatalah untuk
masyarakatmu," ajak Junimart.
Sebelumnya dikabarkan jumlah petugas medis di RSUD
Sidikalang, Kabupaten Dairi, yang terpapar Covid-19 diperkirakan sudah mencapai
tujuh orang. Tenaga kesehatan yang positif Covid-19 umumnya bertugas di ruang
IGD dan ICU RSUD Sidikalang.
Menurut sumber, salah seorang petugas medis yang positif
Covid-19 berstatus PNS dan sudah menjalani swab test di RS Marta Friska Medan.
Namun Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan, mengatakan
bahwa anggotanya yang positif Covid-19 masih tiga orang dan semuanya bertugas
di ruang IGD.
Sejauh ini pihaknya sudah melakukan tracking terhadap kontak
erat pasien. Sedangkan terhadap petugas medis lainnya sudah dilakukan rapid
test.
Sementara mengenai kemungkinan RSUD Sidikalang ditutup,
Sugito mengatakan hal itu sesuatu yang tidak mungkin.
"Tidak mungkin RSUD Sidikalang ditutup. Karena di
daerah ini hanya ada satu rumah sakit," kata Sugito, Rabu (20/1).
Untuk diketahui jumlah personel yang bertugas di ruang IGD
RSUD Sidikalang sebanyak 40 orang yang terdiri dari Perawat 30 orang dan 10 Dokter.
Sedangkan sistem kerja dibagi tiga shift. Biasanya mereka menangani 30 sampai
40 pasien per hari. (tum)