WahanaNews.co I Proyek pekerjaan saluran PHB Laut Sulawesi dari Jl. Laut Samudra sampai dengan Jl. Selat Sunda 3, pekerjaan saluran PHB Laut Sulawesi dari Jl. Selat Sunda 3 sampai dengan Jl. Laut Bunda, Kelurahan Duren Sawit senilai Rp 6.677.825.847 diduga dikerjakan tidak sesuai dengan metode perencanaan dan terkesan asal jadi.
Baca Juga:
Diguyur Hujan, Bangunan Warga di Duren Sawit Jaktim Diterjang Longsor
Pantauan WahanaNews.co, pekerjaan saluran pracetak di PHB Laut Sulawesi Kelurahan Duren Sawit, kondisi saluran berada dibawah jalan sekitar 50-100 cm, sementara sebagian tanah bekas galian dibiarkan di atas saluran, dikuatirkan tanah yang ada di atas akan jatuh kedalam saluran sehingga akan menghambat mengalirkan air ke hilir.
Sementara pekerjaan saluran di Jl. Tipar Cakung dari Gang Arion sampai dengan Jl. Inspeksi PAM dan pekerjaan saluran dari Jl. Raya Bekasi sampai dengan Pool PPD Cakung dan dari Jl. Raya Bekasi sampai dengan Gang Arion, Kelurahan Cakung Barat, Kecamatan Cakung senilai Rp 4.165.365.864 sebagian tidak menggunakan beton jepit, beton jepit berfungsi agar saluran pracetak (u-ditch) tidak bergeser ke kanan dan kiri.
Baca Juga:
Warga Cilangkap: Proyek Sudin SDA yang Amburadul Tapi PPSU dan Satgas SDA Jadi Korban
Selain itu, terdapat saluran yang tidak pasang u-ditch dan covernya, sehingga sampah akan jatuh kedalam dan akan menyumbat saluran yang akan menimbulkan genangan.
Kuat dugaan bahwa pembangunan saluran u-ditch yang digadang-gadang sebagai proyek unggulan untuk mencegah banjir hanya sekedar mengejar penyerapan anggaran semata.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Kota Administrasi Jakarta Timur, Santo saat ditanya melalui pesan whatsapp, apakah pembangunan saluran tersebut untuk menanggulangi banjir atau hanya sekedar mengejar serapan anggaran, Santo tidak dijawab. (JP)