WahanaNews.co I Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor mendapatkan bantuan oksigen dari CSR PT Pupuk Kujang Cikampek untuk penanganan Covid-19.
Adapun total volume bantuan oksigen medis yang diterima kurang lebih 4 ton, nantinya oksigen ini langsung dipindahkan ke liquid oxygen tank dengan kapasitas 8-9 ton milik RSUD Kota Bogor.
Baca Juga:
Ruang Poliklinik RSUD Kota Bogor Terendam Banjir Semata Kaki
Hal itu dikatakan Dirut RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir saat dirinya menerima langsung bantuan tersebut di RSUD Kota Bogor, Selasa (13/7/2021).
Baca Juga:
Presiden Tinjau Kegiatan Vaksinasi Kolaborasi Kebangsaan Bagi Para Pelajar
"Oksigen ini nantinya akan kita gunakan untuk kebutuhan selama 1-2 hari untuk pasien Covid-19 di blok II dan blok III RSUD Kota Bogor, dengan gejala berat yang memakai alat-alat boros oksigen. Total ada 132 pasien," kata Ilham Chaidir.
Lebih lanjut ia mengatakan, ada beberapa alat bantu pernapasan yang digunakan untuk perawatan pasien Covid-19. Seperti Ventilator, High Flow Nasal Cannula (HFNC) hingga Non Rebreathing oxygen face Mask (NRM).
Untuk penggunaan satu ventilator bisa menghabiskan 25 liter oksigen per menit. Sedangkan HFNC, 60 liter oksigen per menit. Sementara NRM, 15 liter per menit. Kemudian, alat bantu pernafasan kanul dengan selang, minimal menghabiskan 5 liter oksigen per menit, jelasnya.
"Ketika kondisi Covid-19 di Kota Bogor masih landai, oksigen yang tersedia kata Ilham Chaidir, bisa digunakan untuk satu pekan. Namun saat terjadi lonjakan kasus Covid-19, persediaan oksigen hanya bisa digunakan untuk 1 hingga 2 hari," terang Ilham.
Karena itu kata dia, penggunaan oksigen untuk pasien disiasati dengan menggunakan alat ventilator, namun demikian pada kenyataan di lapangan tetap saja kebutuhannya tinggi akibat banyaknya pasien Covid-19.
Disamping itu, lanjutnya, banyak pasien Covid-19 yang datang ke RSUD Kota Bogor dalam kondisi sudah berat, sehingga membutuhkan perawatan intensif.
"Kami telah berusaha mengantisipasi terkait persediaan oksigen sejak tahun lalu dengan menyediakan alat generator oksigen bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan kapasitas produksi kurang lebih untuk 50 tabung oksigen per hari," ungkap Ilham. (JP)