WahanaNews.co | Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta menyatakan kalau Rusun Nagrak yang berlokasi di Cilincing,
Jakarta Utara, sudah siap untuk menampung pasien Covid-19 ketika pasien
Covid-19 sudah tak tertampung di Wisma Atlit.
Kesiapan Rusun Nagrak untuk menampung pasien Covid-19
langsung dikatakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melakukan sidak ke
lokasi didampingi Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo Aji.
Baca Juga:
KPK Tahan Bos Totalindo Eka Persada Donal Sihombing atas Dugaan Korupsi Tanah Rorotan
Anies mengatakan, rusun tersebut akan dijadikan lokasi
alternatif tempat isolasi terkendali pasien tanpa gejala, untuk mengurangi
beban yang ditampung oleh Wisma Atlet.
Rusun Nagrak berkapasitas 2.500 kamar yang disediakan
untuk ruang isolasi, di mana satu kamar dapat diisi empat pasien. Gubernur
Anies pun mengatakan persiapan tersebut sebagai upaya bersama guna memastikan bahwa
warga yang terpapar di Jakarta bisa mendapat fasilitas isolasi dengan baik,
untuk meminimalisir penularan kepada yang lain.
"Ini diupayakan karena kita harus memutus mata rantai.
Pengelolaan tempat isolasi ini ada di dalam kendali Pangdam Jaya yang sekaligus
juga Panglima Komando Tugas Gabungan Tempat Terpadu dan ini menjadi satu dengan
pengelolaan Wisma Atlet. Jadi secara infrastruktur ini adalah fasilitas yang
dikelola Pemprov Jakarta, tetapi secara aktivitasnya di bawah satu garis
Komando dengan Wisma Atlet," ujarnya.
Baca Juga:
Polisi Berkolaborasi dengan Warga untuk Meredam Aksi Tawuran di Kota
Dikatakannya, segala kebutuhan pasien di Rusun Nagrak,
baik dari segi personalia hingga logistik ada dalam satu manajemen, di bawah
kendali Wisma Atlet. Sehingga, pasien yang tidak memiliki gejala bisa
dialokasikan ke Rusun Nagrak agar penanggulangannya berjalan optimal.
"Ini seperti satelitnya Wisma Atlet yang dulu
digunakan orang bergejala ringan atau tanpa gejala, sekarang yang tanpa gejala
diarahkan di sini (Rusun Nagrak). Namun, saya berpesan bila kita memiliki
gejala, merasa khawatir terpapar, datangi fasilitas kesehatan dulu. Baru dari
sana ada rujukan apakah perlu isolasi atau tidak. Kita berharap tidak banyak
lagi yang mengalami isolasi mandiri dan perawatan," harap Anies.
Sementara itu, Pangdam Jaya Mayjen TNI, Mulyo Aji
menjelaskan dengan adanya tren peningkatan pasien tanpa gejala, bersamaan
dengan pasien bergejala Covid-19, pihaknya harus mempersiapkan langkah
alternatif untuk membagi tempat perawatan.