"Semua aparat diminta turun tidak saja di jalan utama, tetapi turun patroli, pengawasan prokes, penguatan PPKM sampai wilayah-wilayah," jelas Bima.
Baca Juga:
Berikut Ketentuan Terbaru Perjalanan Domestik di Masa Pandemi, Berlaku Mulai 18 Mei
Menurutnya, ketika mobilitas keluar masuk ke Kota Bogor, bahkan antar kecamatan sudah sangat berkurang, tetapi angka kasus positifnya masih tinggi, artinya penularan itu kemungkinan besar terjadi di lingkungan RT, keluarga, rumah tangga dan pemukiman.
Baca Juga:
Persiapan PTM, Kota Bogor Gencarkan Vaksinasi Sasaran Pelajar
"Kami akan menguatkan terus pengawasan di RT zona Merah, PPKM di wilayah, RW Siaga, relawan untuk mengawasi Isoman dan lain-lain. PR-nya di mikro. Kalau di level makro kita lihat sendiri sudah landai. Kita bisa lihat dari indikator yang dipaparkan Pak Menko dari Facebook Mobility, Google Traffic dan Night Light dari NASA. Strategi kita akan fokus ke mikro," jelasnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro sepakat bahwa penurunan mobilitas di ruas jalan utama di kota hujan ini harus diimbangi dengan penguatan PPKM Mikro di wilayah. (JP)