WahanaNews.co | Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) disebut turut menyumbang ribuan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal ke dunia pada setiap tahunnya. Jumlahnya mencapai 1800-an orang setiap tahunnya, alias dua hingga tiga kali lipat dari PMI resmi.Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani menyebut PMI asal Sulsel yang bekerja secara resmi di beberapa negara penempatan rata-rata berjumlah 907 orang. Namun yang perlu dicatat, kata Benny, jumlah PMI ilegal bisa lebih banyak dari PMI resmi."Jadi kalau (PMI resmi) kita per tahun 907 orang maka diperkirakan sesungguhnya orang Sulawesi Selatan yang bekerja ilegal di negara-negara penempatan, itu 1800-an atau bahkan bisa 3 kali lipat," ujar Benny kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, Senin (14/6/2021).Oleh karena itu, sebut Benny, pihaknya dan Pemprov Sulsel hari ini melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Rapat dan sosialisasi tersebut dimaksudkan untuk mencegah PMI ilegal."Tugas kita dalam hal ini BP2MI di Kementerian Ketenagakerjaan yang mana menjadi tugas Pemprov juga, pertama kita harapkan tidak ada lagi penempatan ilegal," kata Benny.Benny mengatakan, Pemerintah Pusat dan juga pemerintah daerah (Pemda) harus mempersiapkan para pekerja yang terampil, profesional, terdidik, terlatih."Mereka yang memiliki sertifikasi kompetensi keahlian di sektor pekerjaan yang mereka pilih, kemampuan berbahasa asing yang semua itu akan menjadi nilai tawar sebetulnya agar pekerja kita dihargai dihormati dan mendapatkan gaji yang tinggi," papar Benny.Benny mengatakan, jika semakin banyak pekerja migran resmi yang ditempatkan maka semakin besar sumbangan devisa untuk negara dan Sulsel sebagai daerah asal pekerja migran juga akan dapat keuntungan devisa dalam bentuk remiten."Selain itu Pemerintah Sulsel akan bangga pekerja Sulsel berangkat ke negara penempatan kembali menjadi masyarakat yang sejahtera," katanya.Benny tak menampik tak jarang cerita duka datang dari pekerja migran Indonesia. Tapi dia menyebut banyak pula pekerja migran yang berhasil."Tapi sesungguhnya di balik cerita duka, keprihatinan, keselamatan, kalau mau jujur mereka yang sukses juga banyak," Katanya.Kalau dipetakan, lanjut Benny, yang sukses lebih banyak. Namun dia Benny mengaku akan fokus mencegah perlindungan pekerja migran Indonesia sehingga kasus pelecehan seksual, kekerasan pekerja migran, hingga gaji yang tak dibayarkan tak lagi terjadi."Sehingga kita bisa menekan angka masalah yang dihadapi oleh PMI dengan segala bentuk eksploitasinya jika kita mampu meningkatkan angka penempatan secara resmi," ungkap Benny."Mudah-mudahan kunjungan ini menjadi tanda-tanda positif sinergi kolaborasi. BP2MI tadi bahkan menawarkan peluang kerja sangat terbuka, gaji yang sangat tinggi, himbau masyarakat jangan berangkat ke negeri yang undang-undang perlindungan dan gajinya rendah. Arahkan ke perlindungan dan gajinya tinggi," pungkas Benny.(JP)