WahanaNews.co I Seorang
warga Medan bernama J. Sinaga ditemukan tergeletak di teras rumahnya di
Perumahan Griya Kencana, Jalan Petunia, Kelurahan Namu Gajah, Kecamatan Medan
Tuntungan.
Baca Juga:
Oknum Penyidik Diduga Blokir WA Korban KDRT, Widiiih..! Baru Dibuka Setelah Viral
Almarhum J Sinaga berusia 50 tahun, dan diketahui menjalani
isolasi mandiri di rumah orangtuanya.
Informasi yang dihimpun, berdasarkan video yang viral yang
beredar terlihat sesosok jenazah berbaju cokelat dengan masker putih telah
tergeletak di dekat pagar rumah.
Baca Juga:
Kasus Sengketa Tanah di Medan: Laporan Mangkrak 3 Tahun, Oknum Penyidik Dilaporkan ke Propam
Terlihat puluhan warga perumahan hanya berani melihat dari
kejauhan. Tidak ada yang berani mendekat.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (30/7/2021) pagi sekitar
pukul 09.00 WIB.
Hingga akhirnya, berselang 4 jam sekitar pukul 13.00 WIB,
terdapat beberapa warga mengevakuasi jenazah dengan meminjam baju APD yang
digunakan tim medis.
Lalu keempat orang tersebut mengangkat jenazah ke dalam peti
jenazah.
Selanjutnya, pelayan dari gereja sempat membuat acara
kebaktian pemakaman dan diakhiri dengan doa bersama.
Jenazah J Sinaga kemudian dibawa menuju RSUP Haji Adam Malik
menggunakan ambulans setelah dihubungi pihak keluarga korban.
Saat dikonfirmasi, Plt Camat Medan Tuntungan, Harry Tarihan
membenarkan kabar tersebut.
Ia mengatakan, warga yang meninggal merupakan pasien isolasi
mandiri Covid-19.
"Oh iya-iya ada (jasad). Jadi begini, dia isolasi
mandiri, kita tetap pantau, pihak puskesmas dan ibu kepling," kata Harry,
Sabtu (31/7/2021).
Ia membeberkan bahwa hasil swab antigen J Sinaga positif
sejak 5 hari lalu. Namun, untuk hasil swab PCR belum diterima pihak kecamatan.
"Hasil swabnya 5 hari lalu antigen itu sudah reaktif.
Hasil swabnya kabarnya sudah keluar sore ini, coba nanti saya mintakan dari
Dinas Kesehatan," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa J Sinaga sebenarnya bukan warga
Kecamatan Medan Tuntungan.
Ia merupakan warga Kecamatan Medan Baru yang isolasi mandiri
di rumah orangtuanya di kawasan Medan Tuntungan.
"Pasiennya itu marga Sinaga, sebenarnya bukan warga
kita. Dia warga Kelurahan Titi Rante Kecamatan Medan Baru tapi isolasinya di
rumah orang tuanya. Tapi tetap kita perhatikan, karena kita perintahkan kepada
ibu kepala lingkungan Ibu Rose, tetap siapapun yang ada di wilayah kita harus
diperhatikan," bebernya.
Kematian pasien isolasi mandiri ini awalnya diketahui saat
Kepling bernama Rose mengecek makanan dari pasien yang belum dimakan pada Jumat
(30/7/2021).
"Semalam sebelum meninggal sempat dikasih bubur, terus
waktu ibu keplingnya ngecek. Ini bubur kok belum dimakan. Rupanya karena banyak
juga warga di situ, dia bingung kok ada warga tergeletak. Jadi dilihat rupanya
sudah meninggal di teras rumahnya. Itu sekitar pukul 9 pagi," ujarnya.
Harry membeberkan setelah meninggal, petugas Dinas Kesehatan
langsung membawa korban ke pemulasaraan Covid-19 yang ada di TPU khusus
Covid-19 di Simalingkar B, Medan Tuntungan.
"Petugas kita dari dinas kesehatan, kecamatan, polisi
sama koramil langsung datang. Jenazah dikuburkan di pemakaman khusus covid.
Jadi itu prosesnya sangat cepat," tuturnya.
Ia menyebutkan bahwa almarhum sempat menolak untuk dirawat
di rumah sakit.
"Jadi disarankan ke rumah sakit dia pun enggak mau. "Ya
udah bu saya masih sehat kok" gitu katanya, jadi tetap kita kasih sembako
semua," bebernya.
Saat ini, Harry enggan memastikan penyebab korban meninggal
sebelum hasil swab PCR keluar.
"Kita belum bisa pastikan meninggal karena Covid-19,
entah jatuh atau apa. Yang bisa menyebutkan dia pasien Covid-19 dari dinas
kesehatan," pungkasnya. (tum)