WahanaNews.co I Arif Rahman, Staf khusus Wakil
Presiden (Wapres) RI didampingi Asisten staff khusus Wapres, Mohammad Dong,
melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara Kamis
(03/06/2021).
Baca Juga:
Daftar 67 Kader Pemuda Pancasila yang Dilantik DPR dan DPD RI Hari Ini
Tiba di pendopo, Arif dan rombongan disambut Bupati Dairi
Eddy Keleng Ate Berutu bersama unsur Forkompimda. Dari pendopo, rombongan
melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Dairi di Kelurahan Sidiangkat,
Kecamatan Sidikalang.
Di Ponpes, Arif Rahman dalam sambutannya mengatakan, bahwa
ia adalah orang yang terbiasa dengan dunia pesantren, karena ia dibesarkan di lingkungan
itu.
Baca Juga:
Sah! Sekjend Pemuda Pancasila Resmi Dilantik Jadi Anggota DPR Periode 2024-2029
"Kalau melihat dunia pesantren, ini bukan hal yang aneh buat
saya, karena saya besar di pesantren," kata Arif, yang juga Sekretaris Jenderal
Majelis Pimpinan Nasional (MPN) Pemuda Pancasila itu.
Secara khusus Arif menekankan kepada para santri dan
santriwati bahwa lulusan pondok pesantren harus menguasai banyak, tidak hanya
agama.
"Pondok pesantren, tidak hanya menghasilkan santri yang
mengerti Agama saja. Tapi yang mengerti teknologi, politik, dagang, usaha.
Jangan hanya mengerti agama. Karena itu lah tugas santri dalam konteks
bermasyarakat nanti. Saya yakin lulusan pondok pesantren menjadi pemimpin saat
kembali ke tengah masyarakat," sebutnya.
Sementara Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu dalam
sambutannya menyampaikan sejarah singkat Ponpes Dairi.
Eddy menyebut bahwa Ponpes tersebut adalah satu-satunya
Ponpes di Dairi. Ciri khas metode balajar, kombinasi antara modern dan salafi.
"Pendirian pondok pesantren ini berawal dari ide para
tokoh-tokoh umat Islam Kabupaten Dairi untuk memberantas buta agama dan
kekhawatiran terjadinya pemurtadan umat Islam. Sekaligus, menjadi syi'ar Islam
di Kabupaten Dairi," kata Eddy.
Dengan kedatangan staf khusus Wapres di Ponpes itu, Eddy berharap
dapat memberikan semangat dan motivasi kepada segenap pengurus Ponpes serta
santri dan santriwati, dalam mengembangkan eksistensinya meningkatkan
kreativitas santri agar dapat bersaing dengan Ponpes yang ada di Sumatera
Utara.
Sementara pimpinan Ponpes Dairi, Riswan Gajah menjelaskan,
jumlah santri di Ponpes itu 784 orang dan tanaga guru 71 orang. Banyak
tantangan yang mereka hadapi terlebih soal sarana dan prasarana. Meminimalkan
tantangan itu, Riswan menyebut bahwa mereka sampai membuka pengolahan tahu
tempe dan toko serba ada untuk membantu ekonomi pesantrean.
"Sejak dibuka tahun 1987, tantangan terbesar adalah
minimnya sarana dan prasarana seperti ruang kelas. Tempat tinggal santri atau
asrama, bahkan sudah kurang layak sehingga membutuhkan perhatian besar. Kami
berharap dengan pertemuan ini, wajah pesantren ini kelak sudah berubah menjadi
lebih baik," kata Riswan.
Usai kegiatan di Ponpes Dairi, Arif Rahman
beserta rombongan melanjutkan kunjungan kerja ke Kecamatan Silahisabungan untuk
meninjau Kampung Ulos dan Rumah Tanggal. (tum)