"Pendirian pondok pesantren ini berawal dari ide para
tokoh-tokoh umat Islam Kabupaten Dairi untuk memberantas buta agama dan
kekhawatiran terjadinya pemurtadan umat Islam. Sekaligus, menjadi syi'ar Islam
di Kabupaten Dairi," kata Eddy.
Baca Juga:
Rencana Menhut Bakal Babat 20 Juta Hektar Lahan Hutan Disorot Legislator Arif Rahman
Dengan kedatangan staf khusus Wapres di Ponpes itu, Eddy berharap
dapat memberikan semangat dan motivasi kepada segenap pengurus Ponpes serta
santri dan santriwati, dalam mengembangkan eksistensinya meningkatkan
kreativitas santri agar dapat bersaing dengan Ponpes yang ada di Sumatera
Utara.
Sementara pimpinan Ponpes Dairi, Riswan Gajah menjelaskan,
jumlah santri di Ponpes itu 784 orang dan tanaga guru 71 orang. Banyak
tantangan yang mereka hadapi terlebih soal sarana dan prasarana. Meminimalkan
tantangan itu, Riswan menyebut bahwa mereka sampai membuka pengolahan tahu
tempe dan toko serba ada untuk membantu ekonomi pesantrean.
Baca Juga:
Komisi IV DPR RI Ingatkan Menhut Soal Rencana Pembebasan 20 Juta Hektar Lahan Hutan
"Sejak dibuka tahun 1987, tantangan terbesar adalah
minimnya sarana dan prasarana seperti ruang kelas. Tempat tinggal santri atau
asrama, bahkan sudah kurang layak sehingga membutuhkan perhatian besar. Kami
berharap dengan pertemuan ini, wajah pesantren ini kelak sudah berubah menjadi
lebih baik," kata Riswan.