WahanaNews,co | Kota
Bogor mengalami kelangkaangas oksigenmenyusul meningkatnya pasien
positif Covid-19 yang membutuhkan oksigen untuk membantu pernapasan.
Pemilik sebuah depot Bogor Oxigen di Jalan Otto
Iskandardinata, Kota Bogor, Jawa Barat, M Jauhari Arifin (45), mengatakan
kelangkaan gas oksigen di Kota Bogor, terjadi sejak sepekan terakhir.
Baca Juga:
Polisi Nyatakan Ledakan di Kamar Kos Sulsel Karena Tabung Oksigen
Jauhari menuturkan, biasanya di depotnya menjual gas
oksigen rata-rata sekitar 180 m3 per hari, yakni 30 tabung besar dengan
kapasitas 6 m3 atau dengan tabung berukuran lebih kecil dengan kapasitas 2 m3.
Kata dia mengaku, ada dua rumah sakit swasta di Kota
Bogor yang menjadi langganan tabung oksigennya. Permintaan dari dua rumah sakit
itu memang belakangan ini mengalami lonjakan. Namun, sejak sepekan terakhir,
pasokan gas oksigen dari agennya di Manggarai Jakarta berkurang, sehingga
volume penjualanya juga berkurang.
"Biasanya kami dipasok gas oksigen sekitar 25-30
tabung gas besar berukuran 6 m3, tapi sejak sepekan terakhir pasokan berkurang
menjadi sekitar 10 tabung gas besar berukuran 6 m3," katanya.
Baca Juga:
Tabung Oksigen Rp 4,5 Juta per Unit di Diskes Dairi, PPK Bantah Mark Up
Pasokan gas yang terbatas itu diutamakan untuk
kebutuhan perorangan dan rumah sakit, sedangkan untuk kebutuhan bengkel las dan
pekerjaan proyek dihentikan sementara.
Isi ulang gas oksigen untuk tabung berukuran 2 m3
Rp55.000, tabung 1,5 m3 Rp45.000, dan tabung 1 m3 Rp 35.000. "Pembelinya
ramai sekali tapi karena stoknya terbatas sehingga kami melayani siapa yang
duluan membeli. Hanya sebentar saja, penjualannya sudah habis," katanya.
Demikian juga dengan ketersedian oksigen di rumah
sakit. Dirut RSUD Kota Bogor Ilham Chaidir menuturkan, kebutuhan oksigen di
RSUD luar biasa seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19.