WahanaNews.co I Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) berduka,
Suster Nuria Dumomdom Br. Gultom, Diakones pertama HKBP lulusan Jerman itu kini
dipanggil Bapa di Sorga di usia 94 Tahun.
Baca Juga:
Maruli Siahaan Hadiri Rapat Paskah Raya HKBP Wilayah II Tahun 2025 di Medan
Dikutip dari tulisan yang di bagikan Julpen Gultom, pelayan Sekretaris Sie Pendidikan HKBP Depok 1, Jawa Barat, Suster Nuria Dumomdom Br. Gultom wafat di RS HKBP Balige, tepat
pada Pukul 12.07 WIB, Minggu (18/04/2021).
Jenazah sang Diakones kini dibaringkan di Rumah Induk
Diakones Kapernaum Balige.
Baca Juga:
Konflik Antara Masyarakat Adat dengan PT TPL, Ephorus HKBP: Hak-hak Rakyat Harus Dipulihkan
Sekilas tentang Suster Nuria Dumomdom Gultom, Lahir di
Tarutung pada tanggal 17 Februari 1927. Ayahnya adalah Mangaraja Frederick
Gultom dan Ibu Ester Rumondang Br. Silitonga.
Suster Nuria Dumomdom Gultom (disingkat dengan nama Nuria) adalah
anak ke-10 dari 12 bersaudara.
Nuria menjalani masa kanak-kanaknya di Sidikalang hingga
tahun 1935. Tahun 1934-1935, menempuh pendidikan di Sekolah Gouverment,
dilanjutkan dengan sekolah HIS di Kabanjahe (1935-1936), HIS di Pematangsiantar
(1936-1938), HIS di Sigompulon Tarutung (1938-1941) dan terakhir MULO di
Tarutung, sampai dengan Jepang menduduki Indonesia, Maret 1942.
Bekerja sebagai guru Sekolah Rakyat (SR) VI di Batunadua (Berdasarkan
SK Gubernur Sumatera Timur), Silindung, pada Tahun 1946-1949, setelah
sebelumnya sempat mengikuti kursus kilat pendidikan Guru selama 6 bulan di
Pangaribuan. Tahun 1947-1949 ikut Tentara Pelajar.
Pada tahun 1950-Mei 1952, bertugas sebagai pembantu
laboratorium di Rumah Sakit Tarutung dan aktif mengikuti kegiatan NKB (Naposobulung
Kristen Batak), yang sekarang berganti nama menjadi NHKBP.
Bulan Juni 1952-September1957, diutus oleh HKBP mengikuti Pendidikan
Diakones di Düsseldorf-Kaiserswerth, Jerman.
Dia juga sempat sebagai pendengar di Sekolah Bibel RMG
Barmen, pada bulan Juli-September 1952.
Tahun 1952-1955, menjalani pendidikan Sekolah Perawat di
Kaiserswerth, Düsseldorf, dengan nilai "sehr gut" (A plus), Sekolah
Bidan di Tübingen (Jerman dan lulus dengan "sehr gut" (A plus).
Selama 1 tahun menjalani masa praktek di Rumah Sakit Palang Merah di Elberfeld,
Wuppertal.
Pada bulan September 1957, pulang ke Indonesia dan melapor
ke kantor pusat HKBP, Pearaja, Tarutung.
Saat itulah ditentukan model Pakaian Dinas Resmi Diakones,
disaksikan oleh Pucuk Pimpinan HKBP, Dr. J. Sihombing dan Ds. T.S. Sihombing.
Model itulah yang dipakai hingga kini. Dia segera
ditempatkan untuk melayani di Rumah Sakit HKBP dari tahun 1957 hingga 1973.
Kemudian diangkat menjadi Pimpinan dan Pengajar di Lembaga
Pendidikan Diakones HKBP.
Pada tahun 1987, terpilih sebagai anggota Majelis Pusat
HKBP. Pensiun pada tahun 2007 dari Pendidikan Diakones Balige.
Menjalani masa pensiun di Rumah Diakones Lumban Pisang,
Silangit, Siborongborong.
Karena memerlukan pendampingan intensif dan dekat dengan
Rumah Sakit, maka sejak tahun 2016, beliau tinggal di Rumah Induk Diakones di
Balige.
Dalam terang Kebangkitan Kristus, Suster Nuria
Dumomdom Br. Gultom, kemahnya telah dibongkar dan kembali masuk ke dalam
kemuliaan Kristus. (tum)