WahanaNews-Sumut I Menambah tempat isolasi terpusat
pasien Covid-19, Pemkot Medan memfungsikan Kapal Motor (KM) Bukit Raya milik PT
Pelni. Kapal tersebut sudah tiba di Pelabuhan Belawan, Senin (16/8/2021).
Baca Juga:
Bobby Nasution Digugat Sebesar Rp1 Triliun oleh Keluarga Ahli Waris Gedung Warenhuis
Wali Kota Medan, Bobby Nasution mengatakan pihaknya masih
membutuhkan waktu untuk mempersiapkan fasilitas-fasilitas kesehatan yang
dibutuhkan di dalam kapal.
"Hari ini Kapal Motor dari Kementrian Perhubungan tiba
di Pelabuhan Belawan. Namun tiba di Belawan hari ini belum bisa digunakan
karena bentuknya masih benar-benar kapal penumpang. Masih dalam bentuk
kursi-kursi semua belum ada bednya," ujar Bobby, Senin (16/8/2021).
Baca Juga:
Walkot Medan Bobby Nasution Larang Aparatnya Masuk OKP Karena Benci Kegiatannya
Bobby menuturkan, ada beberapa kota yang juga menerima kapal
untuk lokasi isolasi dari Kementrian Perhubungan.
Untuk itu, kata Bobby, pengerjaan fasilitas lanjutan
diserahkan ke daerah masing-masing yang menerima.
"Jadi kami Pemerintah Kota Medan yang menerima nanti
akan diberikan waktu untuk memenuhi fasilitas kesehatannya, seperti tempat
tidurnya, nakesnya, dan alkesnya," ungkapnya.
Sementara itu, Bobby mengatakan untuk pemenuhan fasilitas
kesehatan dan alat-alat yang dibutuhkan, pihaknya diminta untuk berkoordinasi
dengan Kementrian Kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
"Namun dalam hal itu sudah disampaikan Pemerintah Kota
Medan harus koordinasi juga dengan Kementrian Kesehatan dan juga BNPB untuk
memenuhi alat-alat kesehatannya dan fasilitas-fasilitas kesehatan di dalam
kapal itu," tuturnya.
Ia mengatakan nantinya terdapat 485 bed yang akan tersedia
di KM Bukit Raya.
"Termasuk itu bed untuk nakesnya sudah di dalam,"
tutur Bobby.
Meski sudah sampai di Pelabuhan Belawan, Bobby belum bisa
memastikan kapan KM Bukit Raya akan mulai dioperasikan.
"Kemarin seperti tempat tidur kita juga lagi nunggu
karena banyak permintaan tempat tidur, banyak permintaan alat kesehatan. Jadi
terkadang menunggu bukan menunggu barangnya dikirim tapi menunggu barangnya
ada,"
"Terkadang barangnya tidak ada baik di Medan baik di
Jakarta. Ini yang masih kita tunggu," katanya.
Bobby mengatakan jika ketersediaan alkes yang dibutuhkan
belum ada, waktu pengoperasian akan lebih lama.
"Ketika ini sudah kita teken MoU, kapal sudah dikirim,
kita sudah cek apa yang dibutuhkan. Tapi mungkin jika alat kesehatan yang
dibutuhkan tidak ada di Medan akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama,"
tuturnya.
Ia menekankan jika membutuhkan waktu lama pihaknya akan
mengoperasikan beberapa fasilitas yang tersedia terlebih dahulu.
"Namun prinsip kita apa yang bisa kita buka kita buka
dulu, semakin cepat semakin baik mungkin misalnya tidak bisa 400 bed ya enggak
apa-apa seratus dulu, jadi bertahap," pungkasnya. (tum)