WahanaNews.co I Terkait pemberitaan adanya petugas pintu
Tol Amplas diduga sengaja errorkan mesin E-toll agar selalu bayar tunai,
ditanggapi PT. Jasa Marga (Tbk).
Baca Juga:
Palsukan Sprindik Eks Bupati Rote, 3 Pegawai KPK Gadungan Ditangkap Polisi
Sebagaimana telah diulas WahanaNews.co Sabtu (15/05/2021) berjudul
Diduga Oknum Pegawai Pintu Keluar E-Tol Amplas Mencari Uang Masuk Dengan
Modus 'Jaringan Terganggu". PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Regional
Jasamarga Nusantara Tollroad memberikan penjelasan.
Surat No. 03/2021 tanggal 16 Mei 2021 memberikan penjelasan
sebagai berikut: 1. Dalam data log kartu
e-toll dengan Nomor 0145 004 1481 4018 asal gerbang masuk pengguna kartu
tersebut, benar seperti yang dijelaskan bahwa asal masuk pengguna kartu berasal
dari Gerbang Tol Tebing Tinggi.
Baca Juga:
Kasus Judol Komdigi Polisi Benarkan Alwin Jabarti Kiemas Salah Satu Tersangka
2. Proses tapping kartu pada gardu exit (keluar) 08 Gerbang
Tol Amplas tidak dapat membaca asal gerbang tol sehingga menyebabkan kartu
menjadi "invalid." Kejadian kartu invalid ini dipengaruhi beberapa faktor baik
di mesin, kartu elektronik maupun saat proses tapping. Hal ini menjadi
perhatian kami untuk perbaikan selanjutnya sehingga zero invalid dapat
diterapkan.
3. Untuk kejadian kartu invalid, sesuai Standar Operasional
Prosedur (SOP) yang dilaksanakan adalah : a. Melaksanakan transaksi tunai
sesuai tarif gerbang asal. b. Memberikan struk tanda terima manual sesuai
Kepmen PUPR No. 429/KPTS/M/2019 dan No. 129/KPTS/M/2020. c. Terhadap uang tunai
yang diterima, diserahkan kepada supervisor yang mekanismenya diatur
pelaksanaannya pada saat akhir tugas dan disertai dengan Berita Acara (BA)
kejadian khusus dengan melampirkan capture CCTV dan struk Notran yang
ditanda tangani oleh petugas yang bersangkutan, disetujui supervisor dan diketahui
oleh Kepala Gerbang Tol.
4. Bahwa segala aktivitas di area gerbang tol, dimonitor
oleh supervisor melalui kamera CCTV sepanjang 24 jam dan terekam diserver
khusus, dan dapat di akses sewaktu-waktu jika dibutuhkan. Ini merupakan bagian
dari sistem pengendalian di internal kami, untuk memastikan proses yang
dilaksanakan sesuai SOP.
5. Kami berkomitmen untuk menerapkan zero invalid terhadap
proses tapping e-toll, namun demikian kami tetap menerapjan SOP apabila terjadi
gangguan-gangguan pada proses saat transaksi. Demikian surat tanggapan dan
penjelasan pihak Jasa Marga.
Dalam berita sebelumnya, sekitar Pukul 15.00 Wib, Joel
Sinaga pengendara mobil Taft BK 1432 WB menggunakan jasa jalan tol dari pintu
masuk Tebing Tinggi dan keluar menggunakan jasa pintu Gerbang Tol Amplas. Harus
membayar sejumlah uang kepada petugas karena menurut mereka kartu E-toll
invalid atau error.
Sementara, dia baru saja menambah Top Upnya di Rest Area
Jalan tol Rp100 ribu, sehingga saldo total 129 ribu. Artinya untuk pulang
pergi tol Tebing-Medan dan Medan-Tebing sudah cukup.
Namun, di pintu Gerbang Tol Amplas dia disuruh membayar.
Tidak ingin berlama-lama karena ada urusan, harus tiba di Kota Medan, Joel
membayarnya dengan uang Rp60 ribu dan dikembalikan Rp5 ribu.
Setelah itu dia melakukan Press Conference sebab, hal
ini tidak hanya sekali dialami, sebelumnya juga pernah terjadi.
Dalam Press Conferece tersebut disebutkan 1. Bahwa dia tidak
menerima bukti pembayaran tunai tersebut dari petugas pintu Gerbang Tol Amplas.
2. Kalau solusinya bayar tunai, tanpa ada gate
alternatif atau mesin tapping lain untuk memotong biaya penggunaan jalan
tol dari kartu E-tol tersebut. Ini akan menyulitkan pengemudi yang tidak
memiliki uang tunai sebab dengan keyakinan saldo E-tol cukup, biasanya
pengemudi tidak ragu dengan kantong kosong saat menggunakan jalan tol.
3. Joel Sinaga tidak mengetahui pasti apakah ini ada dugaan
permainan petugas, sebab jasa jalan tol Tebing Tinggi-Medan Rp56.500, dan diberikan
uang Rp60.000 dikembalikan Rp5.000 artinya Jasa Marga rugi Rp1.500. Kemudian
bukti print out atau manual saat memberikan uang kepada petugas juga tidak ada
di serahkan kepadanya.
4. Joel Sinaga berharap ada penindakan kepada oknum di
Gerbang Pintu Tol Amplas jika terbukti lakukan permainan untuk meraup
keuntungan pribadi dan kelompok. (tum)