SUMUT.WAHANANEWS.CO - Kasus dugaan penganiayaan yang menimpa Roy Erwin Sagala, dengan terlapor yang disebut sebut kini sebagai Wakil Bupati Dairi terpilih, terus bergulir dan semakin memanas. Pernyataan berbeda antara Kapolres Dairi, AKBP Faisal Andri Pratomo, dan korban sendiri terkait rekaman CCTV di lokasi kejadian (TKP) gudang diduga milik terlapor, memicu kecurigaan publik.
Kapolres Dairi, saat dikonfirmasi pada Selasa (28/1/2025) lalu, menyatakan rekaman CCTV masih dalam proses penelitian penyidik. Namun, informasi yang didapat korban dari penyidik justru berbeda. Korban mengaku rekaman CCTV yang telah disita polisi dari TKP pada 15 Januari 2025 lalu, bahwasanya petugas menyita rekaman dimulai dari tanggal 6 Januari 2025 dan polisi berjanji akan mengambil rekaman tambahan, namun harus melalui proses perizinan pengadilan.
WahanaNews.co pun kembali mengkonfirmasi Kapolres Dairi AKBP Faisal Andri Pratomo via WhatsApp, namun hingga berita ini diterbitkan belum memberi keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumut Desak Polisi Bertindak Cepat
Ketua DPD Martabat Prabowo-Gibran Sumatera Utara, Tenno Purba menyatakan kekecewaannya atas lambannya penanganan kasus ini. Ia mendesak Polres Dairi untuk segera usut dan ungkap kasus tersebut.
"Terlalu lama pihak polres Dairi mengungkap kasus ini, saya harap agar segera bertindak cepat dalam pengungkapan kasus ini," tegasnya.
Surat resmi yang telah dilayangkan sebelumnya, bahkan konfirmasi pun sudah dilakukan yang sebelumnya Kapolres Dairi berjanji akan membalas namun hingga kini belum ada balasan yang diterima.
"Saya sudah konfirmasi dan Kapolres bilang akan dibalas namun hingga hari ini Kapolres Dairi tidak membalas surat saya," tutup Tenno Purba.
Publik Menuntut Transparansi!
Kasus ini telah menjadi sorotan publik. Ketidakjelasan informasi dan perbedaan pernyataan yang mencolok menimbulkan spekulasi dan kecurigaan. Kasus ini juga bukan hanya soal dugaan penganiayaan, tetapi juga menyangkut kredibilitas penegak hukum. Publik menuntut keadilan dan transparansi dalam pengungkapan kasus ini. Keberadaan rekaman CCTV yang menjadi kunci bukti, kini menjadi sorotan utama. Pertanyaan-pertanyaan terus bergema dimasyarakat dan menuntut jawaban segera dari pihak berwajib.
[Redaktur:Dedi]