WahanaNews.co I Seorang tenaga kesehatan (Nakes) di
RSUD Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, menerima pesan singkat (SMS)
bernada kasar dari seorang dokter, karena menolak pemberian obat yang tidak
sesuai prosedur.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Bantu Siswa SMP yang Mengalami Kecelakaan
Nakes dimaksud, inisial EH, yang bertugas sebagai kepala
farmasi, pada Senin (12/07/2021) menerima sms bernada kasar dari dr. Haposan
Situmorang, dokter di RSUD Sidikalang.
Kalimat menyayat hati itumasuk ke ponsel EH, saat dia
bersama suami dan 2 anaknya sedang isolasi karena terpapar covid.
Baca Juga:
AKBP RHN Masih Diperiksa, AKBP Ronni Nikolas Pimpinan Sementara Polres Dairi
Kepada wartawan, Selasa (13/7/2021) EH lewat
teleponmengatakan, sms kasar itu diduga karena ia menolak memberikan obat
kepada dr. Haposan. Pasalnya, obat itu dikatakan dr. Haposan untuk dikirim
padaanaknya, di Maluku.
EH bersikeras, obat di farmasi RSUD Sidikalang, khusus untuk
pasien RSUD Sidikalang. Laporan mingguan penggunaan obat wajib dikirim ke Dinas
Kesehatan Sumut.
Diterangkan, awalnya, EH ditelepon drHaposan.
Tujuannya, meminta obat anti virus. Menurut EH, dia tidakmau meladeni. Diutarakan,
beberapa waktu sebelumnya,seorang dokter spesialis telah mengingatkannya
agar tidak bermain-main dengan obat khususnya menyangkut covid.
"Saya tidak mau membikin pengeluaran obat yang tidak bisa
dipertanggungjawabkan," kata EH, mengutarakan alasan penolakannya pada
permintaan dr. Haposan.
Direktur RSUD Sidikalang, Sugito Panjaitan juga meneleponnya
agar obat itu diberi,untuk dikirim ke Maluku. Lagi, EH kembali pada
prinsip. Tidak mau membuat pengeluaran yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Perempuan itumengingatkan Sugito seputar surat
pernyataan yang ditandatangani pimpinannya bahwa obat tidak akan
diperjualbelikan.
"Saya membantu bapak. Tidak boleh memperjualbelikan
obat," kata EH mengulangi pembicaraan dengan Sugito. Penolakan itu, berujung
pada masuknya sms dari nomor yang diketahuinya milik dr Haposan.
"Sudah lebih hebat kau dari direktur ya, kapan kau tdk
berak malam akan terpeleset kau. Sdh ku tandalah kau. Orang rs saja kau bikin
begitu , dokter lagi, dan direktur lagi tdk kau hargai. Kapan kau dan
keluargamu gak perlu sama ku. Akan aku balas. Ingat !!!!!!!!," demikian
isi salah satu pesan masuk itu.
Terpisah, dikonfirmasi wartawan, dr.Haposan
membenarkan meminta obat tetapi tidak dilayani EH, padahal Direktur RSUD sudah
menyetujui. Dikatakan, mau meminjam atau membelijuga boleh.Mantan
Direktur RSUD Sidikalang ini mengatakan, merasa dipersulit. Itu
alasannyamengirim SMS.
Kepala Dinas Kesehatan, Ruspal Simarmata dikonfirmasi di
halaman kantor DPRD Dairi, Selasa(13/7/2021)menandaskan, obat di
RSUD Sidikalang tidak boleh dikirim ke luar daerah.
"Tidak boleh dikirim ke luar kota. Khusus
melayani pasien di sini," kata Ruspal. Dia menandaskan, isi kalimat dr.
Haposan,sesuai pesan elektronik, tidak pantas dari seorang dokter. (tum)