Oleh : Pirma Simbolon Wakil Ketua Harian Pengurus Pusat Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia 2017 - 2022
WahanaNews-Sunut | Pada dekade terakhir, ada sebuah fenomena yang menarik dari perkumpulan orang-orang batak khusus perkumpulan induk marga tertentu dengan cakupan yang tidak tanggung-tanggung bukan hanya cakupan nasional dengan sebutan Indonesia bahkan Dunia.
Baca Juga:
Aquabike Jetski World Championship 2024 Resmi Dibuka di Danau Toba, Samosir
Hebatnya lagi, ternyata bukan hanya perkumpulan marga marga yang bermunculan, namun juga fenomena munculnya organisasi baru yang bernuansa etnis batak dalam sebuah komunitas Etnis Batak.
Beberapa diantara, sebut saja, Pemuda Batak Bersatu (PBB), Komite Masyarakat Danau Toba Toba (KMDT), Forum Batak Intelektual (FBI), Gema Batak Nusantara (GBN), Batak Bersatu Sedunia (BBS), Forum Bangso Batak Indonesia (FBBI), Horas Bangso Batak (HBB). Mungkin masih banyak lagi. Ormas yang relatif masih sangat baru adalah PBB, KMDT dan FBI.
Apakah makna fenomena itu merupakan bangkitnya semangat baru masyarakat batak terhadap politik atau hanya sekedar timbulnya keinginan berserikat atau wujud kecintaan sesama saudara etnis batak? Butuh penelitian lebih lanjut.
Baca Juga:
Dinas Ketapang dan Pertanian Samosir Lakukan Rapit Test Residu Pestisida Anggur Shine Muscat, Ini Hasilnya
Mengapa Membentuk Komunitas Marga Atau Ormas?
Merujuk pada pengertian komunitas McMillan dan Chavis (1986) bahwa komunitas merupakan kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama. Dari pengertian ini dapat dipahami alasan orang membentuk komunitas, salah satunya adalah adanya rasa saling memiliki untuk tujuan yang sama.
Kali ini, saya tidak bermaksud mau mengulas semua fenomena sebagaimana disebutkan diatas, melainkan hanya mengulas satu perkumpulan marga saja yaitu PSBI.
Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) adalah satu dari sekian banyak perkumpulan marga batak yang sangat fenomenal satu dekade terakhir ini. PSBI sudah menyatakan diri sebagai sebuah ormas yang telah berbadan hukum dan disyahkan oleh Kementerian Hukum dan Ham RI, sejak 7 Juli 2007 yang lalu.
Kenapa PSBI Fenomenal?
PSBI yang dikomandoi oleh Dr. Effendi MS Simbolon, selaku Ketua Umum, politisi senior PDIP telah sukses luar biasa mengangkat perkumpulan ini ketingkat nasional bahkan tingkat Dunia, dengan sistim organisasi yang relatif moderen. Tingkat dunia? Ya tingkat dunia. Kok bisa? Ya itulah PSBI. Pada bulan September 2021 yang lalu, sang Ketua Umum, Dr. Effendi MS Simbolon baru saja melantik Pengurus Wilayah PSBI yang ke 142 yaitu PSBI Wilayah California Amerika Serikat. Memang sih nama perkumpulannya tidak menyebut embel embel kata “dunia” tetap hanya Indonesia, namun mencakup seluruh dunia.
PSBI disebut fenomenal setidaknya karena di beberapa kegiatannya mampu menghadirkan Pemimpin Negara pada kegiatan yang dilaksanakan oleh PSBI seperti hadirnya beberapa Menteri saat pesta bolon di Parbaba Tahun 2007, menghadirkan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada saat acara Musyawarah Masyarakat Adat Batak (MMAB) di Parapat Tahun 2015, Melaksanakan Mangalahat Horbo pada Pesta Bolon di Istora Senayan Jakarta dan Menghadirkan Panglima TNI dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Pesta Bolon di Kuningan Jakarta Tahun 2017. Tidak itu saja, seluruh peserta Rakernas PSBI tahun 2019 dibawa anjangsana ke luar negeri (Singapura) yang berjumlah delegasi 700 orang.
Dengan even-even itu pantas kan desebut fenomenal? Ya tentu pantaslah. Kita nantikan kejutan apalagi yang akan diukir PSBI pada Kongres dan Pesta Bolon Tahun 2022 di Bali nanti.
Apa Kehebatan PSBI Dibanding Perkumpulan Marga Lainnya?
Berdasarkan Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga PSBI, struktur organisasi nya termasuk yang sangat sederhana yaitu di tingkat pusat Namanya Pengurus Pusat, ditingkat Wilayah Namanya Pengurus Wilayah, dan ditingkat Sektor namanya Pengurus Sektor. Pengurus Pusat membawahi Wilayah, Wilayah membawahi Sektor. Salah satu keunikan ormas PSBI dibanding ormas lainnya adalah bahwa Pengurus Wilayah tidak mengikuti teritorial pemerintahan seperti tingkat propinsi, kabupatan/kota dan kecamatan.
Pengurus Wilayah bisa berada di Propinsi (Misal Propinsi Sulawesi Utara disebut Pengurus PSBI Wilayah Sulawesi Utara), namun bisa juga Organisasi Pengurus Wilayah berada di ibu kota Kapuaten/Kota (Misal. Pengurus PSBI Wilayah Pematangsiantar dll). Bahkan ada juga Pengurus Wilayah yang berkedudukan di Kecamatan misal Pengurus PSBI Wilayah Parlilitan. Masa kepengursan PSBI disetiap tingkatan (Pusat, Wilayah dan sektor) adalah sama yaitu 5 tahun.
Jadi keunikan sekaligus kehebatan ormas PSBI ini adalah Pengurus Wilayah bisa berada di Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi (levelnya sama yaitu sama sama wilayah) dan bertanggungjawab kepada pengurus diatasnya yaitu Pengurus Pusat. Syarat pembentukan wilayah sangat sederhana yaitu di daerah tersebut ada minimal 45 KK keluarga Simbolon Boru Bere. Hingga saat ini (Oktober 2021) jumlah Pengurus Wilayah PSBI sudah mencapai 142 Wilayah diseluruh Indonesia termasuk Wilayah California).
Kongres dan Konferwil PSBI
Sebagaimana ormas pada umumnya mekanisme pengambilan keputusan tertinggi yang berlaku di PSBI adalah melalui KONGRES untuk tingkat Pusat dan Konferwil untuk tingkat Wilayah, Musyawarah Sektor untuk tingkat sektor. Sejak organisasi PSBI berdiri hingga saat ini, PSBI sudah melakukan tiga kali KONGRES ( tahun 2007, 2012 dan 2017). dan sebentar lagi, Tahun 2022 PSBI akan mengadakan Kongres IV yang akan bertempat di Denpasar Bali.
Sektor Rawalumbu Bekasi & Nasionalisme
Salah satu ukuran nasionalisme seseorang atau ormas terhadap negara dan bangsa adalah kesediaan diri menerima dan kesetiaan terhadap dasar negara, dan kecintaannya kepada simbol-simbol negara ( pemerintah, undang-undang dasar negara, dasar negara, ideologi negara, lagu kebangsaan dll).
Nasionalisme itulah yang saya saksikan begitu nyata berkumandang oleh para anggota PSBI di Sektor Rawalumbu Bekasi saat pelantikan Pengurus Sektor Rawalumbu Minggu, 10 Oktober 2021, di Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, yang diketuai oleh bung Pahala Simbolon, yang merupakan putra politikus kawakan Pematangsiantar Alm Drs. Dervin Simbolon.
Seruan bung Manarsar Simbolon, SH, MSI selaku Ketua PSBI Wilayah Bekasi Raya (Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi), saat beliau melantik Pengurus Sektor Rawa Lumbu mengatakan bahwa menjadi pengurus Sektor adalah sebuah panggilan jiwa untuk melayani sesama warga PSBI.
Fenomena kren dalam setiap pelaksanaan pelantikan kepengurusan PSBI adalah dengan telah terstandarnya mekanisme pelantikan baik ditingkat pusat, wilayah dan sektor.
Susunan acaranya pun sudah standar layaknya acara resmi kenegaraan seperti menyanyikan Lagu Indonesia Raya, menyanyikan Lagu Himne PSBI, mengheningkan Cipta, mengambil sumpah pengurus dan penyerahan Pataka Organisasi kepada Ketua terpilih. Prosedur ini sudah baku dan berlaku sama disetiap acara pelantikan semua jenjang kepengurusan. Inilah yang membedakan PSBI dengan perkumpulan marga lainnya.
Efendi MS Simbolon, Figur Pemimpin Marga yang Bersatu
Mengapa perkumpulan marga Simbolon dalam wadah PSBI begitu banyak menjadi perbincangan dikalangan marga marga batak dekade terakhir ini? Ya karena ada figur seorang pemimpin yang mampu membangun simbol-simbol kebanggan sesama saudara sebagai orang batak dan adanya keinginan kuat membangun keluarga besar Simbolon, Boru dan Bere di seluruh Indonesia agar lebih baik dalam hal kesejahteraan, ekonomi, Pendidikan dan aspek lainnya. Sosok itulah yang dimiliki oleh bung Dr. Effendi MS Simbolon.
Semoga PSBI sebagai sebuah ormas perkumpulan marga mampu melahirkan kader kader militan dan pemimpin muda kedepan. [rum]