Oleh : Fredi Herdianto Lumban Gaol
Aktivis Pemuda Peduli Sosial dan Politik
Baca Juga:
Hinca Panjaitan: Jaga, Rawat, Kembangkan Geopark Kaldera Toba
WahanaNews-Sumut | Dengan Ulos kita mengenal Identitas, Dengan Ulos kita dapat melihat kultur dan adat istiadat batak. Ulos adalah warisan budaya leluhur, ulos sangat berperan penting untuk mencerminkan identitas dengan norma dan moral interaks hidup Suku Batak (Dengan beberapa etniknya)
Ulos tidak sebatas sebagai simbol yang melakat pada Suku Batak, Tapi ulos dapat menunjukkan ucapan syukur, suka cita maupun duka cita.
Dari sejarah menjadi tradisi, ulos memberikan makna dan tujuan, tersirat simbol rasa syukur dan kasin sayang, didalamnya terdapat selipan Doa-Doa bahwa setiap helai demi helai benang Ulos Batak memiliki arti dan tujuan dan itulah sebagai Falsafah hidup kita orang Batak.
Baca Juga:
Potensi Perpecahan Tinggi, MARTABAT Prabowo-Gibran Imbau Masyarakat Kawasan Otorita Danau Toba Bentuk 7 Kabupaten/Kota dan 300 Desa Baru Ketimbang Provinsi Tapanuli
Melihat sejarah Ulos Batak dengan filsafat Batak, yakni “Ijuk pengihot ni hodong. Ulos penghot ni halong” yang berarti ijuk pengikat pelepah pada batangnya dan ulos pengikat kasih sayang di antara sesama.
Saya sebagai orang Batak dengan menggunakan ulos Batak adalah suatu kebanggan yg begitu alami, ada rasa nyaman yang membuat wibawa kita melekat pada nilai-nilai didalamnya dengan khas tersendiri.
Oleh karena itulah sejati-jatinya orang Batak kapan dan dimanapun berada, terikat dan di ikat oleh roh yg terkandung dalam setiap benang Ulos Batak ini, roh itu adalah rasa yg memiliki sebagaimana kita melihat dan menggunakan ulos yg timbul pada benak pikiran kita itu adalah oppung dan orangtua kita terdahulu.