Si calon disanding, ditetapkan, dideklarasikan, hingga keberangkatannya tepungtawari dan didoakan di desanya. Semua unsur dan tokoh tokoh di undang, hingga tokoh tokoh agama. Dan seandainya ada dua tiga calon di desa dimaksud, umumnya semua melaksanakan hal hal seperti itu. Artinya kita warga Desa telah sepakat dua tiga orang calon kades itulah yang terbaik untuk dipilih.
Namun dalam meneropong pihak pemenang, sering kita penduduk salah prediksi, terlebih para tim tim sukses. Akhirnya timbul kekecewaan. Oleh karena itu kita harapkan bagi calon yang kalah agar merenung kembali ke komitmen awal sebagai petarung yang baik, siap kalah dan siap menerima kemenangan "kawan".
Baca Juga:
Polres Simalungun Berhasil Meringkus Pelaku Judi Online di Raya Kahean, Simalungun, Berkat Informasi Masyarakat
Dengan kesiapan mental seperti itu, tak perlu lagi membahas bahas yang mengarah pada penunjukan seseorang tidak memilih nya alias "lari".
Saya tertarik kepada kisah Yosep anak Yakub (Israel) di Alkitab pada kitab kejadian. Dia menjadi orang kepercayaan atau menjadi raja (delegasi mutlak) adalah karena dirinya tak pernah membahas perilaku yang kurang baik. Terlebih perilaku saudara saudaranya. Mereka ada 12 orang bersaudara dan 10 orang saudaranya membuang nya ke dalam sumur tua. Kemudian di jual ke pedagang kaya untuk dijadikan budak.
Apa yang terjadi setelah Yosep di istana Firaun?. Saat itu sudah tujuh tahun hasil tanaman melimpah, dan sudah memasuki tujuh tahun masa kelaparan. Karena di Tanah Kanan pun sdh bencana kelaparan, Yakub mengutus anak nya ke Mesir untuk membeli bekal makanan. Berangkatlah Saudara saudaranya yang 10 orang dari kanan ke Mesir untuk meminta agar mereka diperkenankan membeli makanan. Mereka menyembah Yosep di istana, berkata: Raja, perkenankan lah kami untuk membeli makanan dari negerimu. Hati Yosep menjerit dan menangis.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Dia berbalik seolah tak sanggup melihat saudara saudaranya itu. Air matanya mengalir. Tetapi dia adalah orang berhikmah, sebelum nya dia telah memerintahkan agar para pengawal istana sudah terlebih dahulu meninggalkan ruangan itu. Yosep merahasiakan semuanya, ingin negerinya tidak terganggu seandainya ketahuan, terlebih dia menjaga amanah yang di berikan Raja Firaun. Karena hikmah yang dimilikinya lah, Yosep tidak mau terseret kisah pahit yang diperlakukan saudaranya itu untuk dia balaskan.
Kisah pahit masa lalu, dimasukkan ke sumur, lalu dijual. Hingga ayah Yakub mereka bohongi kalau saudaranya Yosep telah mati dimangsa binatang buas saat menggembalakan domba. Yosep tak mau membalaskan kejahatan. Yosep sadar, begitu dia menjalankan pemerintahan dengan membalaskan kejahatan, maka saat itu juga pelayanannya tidak maksimal.
Pekerjaanya jadi terganggu, yang pada akhir nya bisa memunculkan persoalan baru. Dia mengisi karung karung saudaranya, bahkan uang saudaranya diam diam di kembalikan dalam di ikatan karung. Bahkan dia meminta agar saudaranya yang bungsu Benyamin ikut serta dibawa kalau mereka datang membeli bekal lagi.