Lanjutnya, yang kedua memang ada semacam overload ya, beliau kan sebagai Kepala Bappeda dan juga sebagai Kepala LPTQ, "tapi itu kan bukan ranah kita lah kenapa dia bisa tumpang tindih seperti itu. Yang penting kalau kami di Kesra itu bahwa proposal pencairan dana itu sudah benar adanya, dan bisa kita cairian. Perihal kemana duit itu digunakan, kemudian dibelanjakan untuk apa saja itu ranahnya LPTQ. Sepengetahuan kami, dana sebegitu besar digunakan mulai pembentukan, pembibitan kontingen kita mulai tingkat desa sampai nasional. Pengadaanya dimulai dari tingkat desa, kecamatan, provinsi, hingga nasional. Memang kalau dilihat dari segi, kan sekarang di LPTQ itu ada 12 cabang, memang kita mengakui ada kelemahan, macam seperti Ilmu Hadits. Tapi bilang lain kita sampai tingkat nasional loh adik-adik, seperti kemarin itu ada juara putra sampai tingkat dua nasional,” terang Ajron Walidaya sembari menambahkan pernyataan sebelumnya.
Atas hal itu, massa CNSE berjanji akan melakukan aksi lanjutan dikemudian hari sampai ihwal permasalahan di LPTQ Binaan Pemkab Asahan tersebut dievaluasi serta diselesaikan secara baik oleh Bupati Asahan.
Baca Juga:
Yin-Yang konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan Sifat Kekuatan
Massa aksi CNSE juga menyayangkan terkait Ketua Umum LPTQ Binaan Pemkab Asahan Zainal Arifin Sinaga, Ketua I LPTQ yang juga Ketua IMTAQ Pemkab Asahan Ahmad Qosim Marpaung yang enggan dan tidak bersedia menerima pengunjukrasa. [rum]