WahanaNews-Sumut | Gempa bumi dengan kekuatan 6.0 SR yang mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Sumatera Utara (Sumut), Sabtu (1/10/2022) sekira pukul 02.28 WIB.
Gempa tersebut, terjadi pada Lintang 2.13 LU, Bujur 98.89 BT dengan kedalaman 10 Kilometer berlokasi 15 Km Barat Laut Taput, 20 Km Tenggara Humbang Hasundutan Sumut. 23 Km Barat Daya Toba Samosir, 164 Km Tenggara Medan dan 1275 Km Barat Laut Jakarta.
Baca Juga:
Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Warnet Robben Game Center Ditangkap Polisi
Akibat gempa di tengah malam itu, ratusan rumah mengalami kerusakan dan beberapa orang warga mengalami luka akibat tertimpa puing-puing rumah yang rusak.
Bukan hanya kerusakan, situasi di Kabupaten Taput terlihat gelap gulita karena seluruh lampu penerangan mengalami pemadaman listrik.
Bukan hanya itu, jaringan telekomunikasi juga terputus sehingga, banyak warga yang tidak bisa berkomunikasi kepada warga lainnya untuk mengetahui situasi dan keadaan.
Baca Juga:
Pelaku Pemanah Remaja di Jalan Gatot Subroto Ditangkap Polsek Medan Baru
Beberapa orang warga yang mengalami luka akibat terdampak gempa, kini mendapat perawatan medis.
Berdasarkan keterangan tertulis Plt Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Dr Daryono, SSi, MSi menyatakan, gempa susulan Berkuatan 5.1 SR Tanggal 1 Oktober 2022 waktu Gempa 02.50.35 WIB di Lintang 2.05 LU, Bujur 98.99 BT dengan kedalaman 10 Km.
Gempa susulan kembali terjadi berkekuatan 5.0 SR pada pukul 03.37.40 WIB Lintang 2.03 LU, Bujur 98.97 BT dengan kedalaman 10 Km.
Dalam keterangannya, Daryono juga menjelaskan bahwa pusat gempa berada di 15 Km Barat Laut Taput, Sumut dan tidak berpotensi Tsunami (BMKG).
Selain di Kabupaten Taput, gempa kuat juga dirasakan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Toba Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Medan serta di Kabupaten Labuhan Batu Utara.
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,8. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,11° LU 98,83° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Taput, Sumut pada kedalaman 10 Km.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Besar Sumatra segmen Renun.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan geser (Strike Slip).
Hingga pukul 04.05 wib, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 24 aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M5,1 dan magnitudo terkecil M2,5.
Akibat peristiwa gempa, beberapa Kecamatan di Kabupaten Taput di antaranya, Tarutung dan Siborongborong banyak rumah yang mengalami kerusakan dan 1 Gereja rusak.
Berdasarkan keterangan tertulis Kasi Dokkes Polres Taput, Ipda dr Deasy Handayani Purba mengungkapkan, akibat gempa seorang meninggal dunia dan 11 orang menderita luka. [rum]