WahanaNews-Sumut | Seorang penjual nasi di Jalan Titi Pahlawan, Kecamatan Medan Labuhan menemukan sesosok mayat laki-laki dakam keadaan posisi telungkup di dalam parit, Senin (28/3/2022).
Penemuan mayat laki-laki di dalam parit yang berada tepat di depan Polsek Medan Labuhan ini sontak mengegerkan warga sekitar.
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Mayat tersebut diketahui bernama Abdul Rasyid (78) warga Jalan KL Yos Sudarso, Simpang Atap, Kecamatan Medan Labuhan.
Penemuan mayat lanjut usia tersebut pertama diketahui oleh Suami Suryani (45) penjual nasi, saat itu Suami Suryani ingin mencuci piring, lalu ia melihat ada mayat dengan keadaan telungkup.
Atas penemuan itu, sontak membuat dirinya terkejut dan ia langsung berlari dan melaporkan temuan itu kepada petugas kepolisian Polsek Medan Labuhan.
Baca Juga:
Bhabinkamtibmas Polsek Perdagangan Aipda Jabidensi Samosir, S.H melaksanakan Sambang dan koordinasi untuk Menjaga Harkamtibmas
“Tadi suami saya mau nyuci piring tempat cucian piring nya pas dibawah parit, jadi waktu mau buang sampah keparit ada mayat telungkup, jadi saya disuruh sama suami untuk ngasi tau ke Polsek,” ujar Suryani.
Saat ditemukan mayat itu hanya menggunakan celana dalam berwarna hitam, sedangkan baju dan sepatunya berada di dalam parit.
“Tadi mayatnya waktu diangkat cuma pake celana dalam warna hitam, baju sama sepatunya udah terbuka,” bebernya.
Petugas Polsek Medan Labuhan yang tiba langsung mengevakuasi mayat korban dan dibawa ke RS Bhayangkara untuk keperluan otopsi.
Sementara, kepada awakl media, Wakapolsek Medan Labuhan AKP Ponijo, SH saat berada di lokasi kejadian mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh penjual nasi, mayat laki laki usia sekitar 70 tahun, sementara petugas kepolisian masih meyelidiki penemuan mayat tersebut.
“Pertama kali ditemukan oleh penjual nasi langsung diberitahukan kepada petugas jaga, mayat tersebut usianya sekitar 78 tahun, jika ada warga yang kehilangan keluarganya bisa langsung datang ke Polsek Medan Labuhan,” kata Ponijo. [rum]