Sumut.WahanaNews.co, Medan - Pemilihan Ketua Koordinator Wartawan unit Pemko Medan periode 2024-2026 di Gedung Serba Guna TP PKK Kota Medan di Jalan Rotan Proyek, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, berlangsung ricuh, Rabu (5/3/2024). Keputusan panitia dinilai tidak sah, karena tidak menjalankan peraturan pemilihan.
Salah seorang wartawan senior Lilik Riadi Dalimunthe menuturkan, panitia pemilihan yang dipimpin Muhammad Said (LKBN Antara) menganulir salah satu kandidat, Muhammad Edison Ginting yang tidak hadir karena sakit dan memenangkan calon incumbent Syaifullah Defaza (medankinian.com) sebagai Ketua Koordinator terpilih. Padahal, pemilihan belum lagi dilaksanakan.
Baca Juga:
Satu dari Dua Pelaku Curanmor di Warnet Robben Game Center Ditangkap Polisi
Muhammad Edi Ginting yang sebelumnya tiga kali berturut-turut menjadi Ketua Koordinator wartawan unit Pemko Medan diketahui sakit dan tengah mendapatkan perawatan di RS Malahayati Medan
Namun keputusan panitia memicu protes dari kubu Edison Ginting. Pasalnya, panitia dinilai secara sepihak menganulir keikutsertaan Edison Ginting.
“Pemilihan ini tidak sah, karena belum ada pemilihan. Panitia itu penyelenggara bukan pengambil Keputusan. Pengambil Keputusan adalah floor (anggota—red). Untuk apa ratusan wartawan datang ke sini jika tidak memilih. Dalam hal ini kami anggap panitia demisioner dan kami tidak mengakui keputusannya,” ujar salah seorang wartawan senior unit Pemko Medan, Lilik Riadi Dalimunthe, ditemui wartawan usai pemilihan.
Baca Juga:
Pelaku Pemanah Remaja di Jalan Gatot Subroto Ditangkap Polsek Medan Baru
Dia juga menyayangkan sikap panitia yang seolah memihak kepada salah satu kandidat. Hal ini terlihat sedari awal proses pemilihan, dimana Daftar Pemilih Tetap (DPT) wartawan yang berhak memilih ternyata tidak sinkron dengan Dinas Kominfo Kota Medan.
“Karena DPT wartawan yang diberi panitia dari Kominfo Medan untuk 2024, banyak wartawan baru yang medianya belum terverifikasi. Sedangkan wartawan lama dengan medianya yang sudah terverifikasi malah tidak masuk dalam DPT untuk pemilihan ketua wartawan ini. Sebenarnya ada apa ini? Berulangkali ditanyakan, jawaban panitia terkesan mengambang dan ‘buang badan’," kata Lilik.
Sementara Roy, wartawan yang bertugas di Pemko Medan menegaskan, sikap panitia yang terkesan memihak menunjukkan tak ada demokrasi dalam pemilihan. Hal ini akan berakibat terjadinya perpecahan di kalangan wartawan yang bertugas di unit Pemko Medan.