WahanaNews-Sumut | Seorang pria di Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta), Sumatera Utara, merekam lewat video kondisi sebuah Puskesmas di daerah setempat. Dalam tayangan video itu, ia marah-marah, karena keponakan dan adiknya meninggal dunia di puskesmas tersebut.
"Puskesmas macam apa ini, jam berapa sekarang sudah tutup?" teriak pria lewat akun facebook @Ansor Silitonga, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga:
Unggul Jauh, Bobby-Surya Kuasai Quick Count Pilkada Sumatera Utara
Sambil merekam kondisi puskesmas yang diketahui berada di Siunggam, Kabupaten Padang Lawas Utara itu, pria tersebut memperlihatkan situasi puskesmas yang sunyi.
"Puskesmas kecamatan apa ini, jam segini sudah tutup. Lihatlah ini, sunyi semua, jam berapa ini, masa supir ambulans tidak ada," ujarnya.
Pria itu juga menuding, gara-gara supir ambulans tidak ada, sampai-sampai menelan korban jiwa.
Baca Juga:
Tanah Longsor di Padang Lawas, Satu Keluarga Tewas Akibat Hujan Deras
"Tengok ini, anakku, boruku (keponakannya yang baru lahir) meninggal gara-gara enggak ada supir (ambulans). Tengok itu, tengok itu, adikku juga meninggal gara-gara enggak ada supir ambulans. Puskesmas macam apa ini," teriak pria itu sambil terus merekam.
Aksinya itu populer dan viral di media sosial. Pria tersebut menuding, kematian keponakan dan adik perempuannya karena tidak adanya supir ambulans.
Diketahui, puskesmas tersebut berada di Siunggam, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatera Utara.
Kepala Dinas Kominfo Pemkab Padang Lawas Utara Lairar Rusdi mengatakan, apa yang terjadi di puskesmas tersebut dan menjadi viral, bukan seperti itu kejadian sebenarnya.
"Ini kami sedang koordinasi dengan Pak Bupati. Saya sudah konfirmasi dan cek ke petugas di Puskesmas tersebut, dan kejadian sebenarnya bukan seperti yang tampak viral di media sosial," ungkap Lairar Rusdi, saat dihubungi lewat ponsel, Rabu (11/5/2022).
Lairar menjelaskan, soal tudingan tidak adanya supir ambulans yang menjadi penyebab meninggalnya ibu dan bayinya itu, tidak sepenuhnya benar.
"Pasien lebih dulu sudah ditangani, dan saat melahirkan bayinya meninggal dunia lebih dulu. Kemudian kondisi sang ibu drop, dan kemudian meninggal dunia juga di puskesmas," kata Lairar.
"Soal supir ambulans, memang supir yang biasanya ada sedang tidak ada di tempat (tidak bekerja). Namun sudah digantikan dengan supir yang lain. Jadi ini hanya soal miskomunikasi saja," ungkapnya. [rum]