Bung Karno tak pernah percaya negara asing mau dan rela Indonesia bangkit menjadi negara maju, hebat dan adidaya di dunia.
Bung Karno yakin seyakin yakinnya atas kemampuan bangsa sehingga dicetuskan Ajaran Tri Sakti; Berdaulat dalam politik, Berkepribadian dalam kebudayaan, Berdiri Diatas Kaki Sendiri (Berdikari) dalam ekonomi, peta jalan (Rod Map) Indonesia Raya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Tapi sungguh amat disayangkan dan dikesalkan konsep pemikiran besar Bung Karno belum bisa direalisasi konkrit karena sindikat politik internasional bersama agen konspirasi jahat domestik berselingkuh, bersekongkol, bersubahat menjatuhkan (mengkudeta-red) dari tampuk kekuasaan (presiden-red) dengan alasan hingga saat ini masih debatebel dan teka-teki besar.
Bung Karno sangat mencintai bangsa dan negaranya dari segenap hati dan pikiran memilih diam dan tak melakukan perlawanan mempertahankan, melanggengkan kekuasaan sekalipun masih memiliki kekuatan besar dari rakyat dan simpatisan demi keutuhan bangsa dan survival negara.
Negarawan sejati tak tergiur sedikitpun gula- gula kekuasaan dari penjajah kolonial mengatakan "Ku Titipkan Bangsa Ini Kepada Mu" untuk "melanjutkan Revolusi Belum Selesai".
Baca Juga:
Jalur Parapat-Siantar longsor sat lantas simalungun lakukan pengamanan
Tanpa maksud merendahkan, menyepelekan Presiden Soeharto, BJ. Habibie, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri (Mbak Mega), Susilo Bambang Yudoyono (SBY), Joko Widodo (Jokowi) yang telah berupaya sekuat tenaga dan pikiran membawa Indonesia negara merdeka, berdaulat sesuai amanat Pembukaan UUD RI 1945.
Dari presiden disebutkan di atas, tidaklah terlalu berlebihan yang paling pantas dan layak menerima "Titipan Bung Karno Untuk Melanjutkan Revolusi Belum Selesai" adalah Joko Widodo (Jokowi) lahir dari rahim rakyat marjinal memulai karier politik dari Walikota Surakarta-Solo, Gebernur DKI Jakarta, Presiden RI Ketujuh yang belum ada tandingan karier politik di dunia yang selalu direndahkan, disepelekan para paranoid, halu, hipokrit, munafik di negeri ini.
Bukti nyata estafet keberanian Jokowi "Melanjutkan Revolusi Belum Selesai" dititpkan Bung Karno ialah statemen politik di depan Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI saat pelantikan sebagai Presiden RI Ketujuh 20 Oktober 2014 lalu.