WahanaNews.co I Sebanyak 148 orang di Dusun Hutagurgur
Desa Aektangga Kec. Garoga Kab. Tapanuli Utara (Taput) positif terpapar
Covid-19. Dari 307 orang tersebut sebanyak 24 KK atau 70 orang adalah anggota jemaat
Gereja HKBP Hutagurgur.
Baca Juga:
Lima Tahun Setelah COVID-19: WHO Desak China Berbagi Data, Ini Jawabannya
Kini, Pemerintah Kab. Taput membatasi akses keluar masuk
untuk masyarakat umum ke Dusun Hutagurgur. Karena Setengah penduduk Dusun tersebut
dinyatakan positif terpapar Covid-19.
Humas Pemkab Taput Donna Situmeang kepada media mengatakan,
setengah dari populasi penduduk Dusun yang totalnya berjumlah 307 orang itu
diminta untuk menjalani isolasi mandiri.
Baca Juga:
3 Negara Ini Masuk Daftar Wisata Luar Negeri dengan Risiko Tinggi di 2025
"Ya, satu dusun itu hampir setengahnya terpapar. Warga
agak sulit kemarin itu isoman (isolasi mandiri) karena banyak yang tidak
memiliki gejala dan berpikir tidak ada penyakit dalam tubuhnya," ujarnya
Rabu (19/5/2021).
Camat Garoga Budiharjo Nainggolan mengatakan, akses keluar
masuk Dusun Hutagurgur sudah dibatasi.
Ia menjelaskan bagaimana proses pengiriman logistik ke dusun
tersebut.
"Kita buat seperti ini, misalkan salah satu warga butuh
kebutuhan dapur dan sembako. Maka, petugas kita yang ada di sana akan
menghubungi warung terdekat. Kita minta barang belanjaannya di tempatkan di teras
rumah warga yang isolasi mandiri. Lalu kita hubungi mereka bahwa barangnya
sudah datang," ujarnya.
Masa isolasi mandiri ini berlaku sejak Minggu (16/5/2021)
hingga Minggu (30/5/2021). Artinya, selama dua pekan masyarakat menjalani
perawatan dan membatasi mobilitas.
"Untuk datanya, gugus tugas Kabupaten yang tahu pasti.
Misalnya ada warga kita yang mau mengirimkan belanja anaknya ke bank. Ya kita
dampingi. Artinya, ini kita lakukan ini untuk membatasi akses mereka. Dari 16
hingga 30 Mei," terangnya.
Ia menjelaskan bahwa masyarakat dinyatakan harus menjalani
isolasi mandiri setelah mendapat pemeriksaan PCR.
"Karena setelah didiagnosa melalui PCR itu kan kemarin,
mereka semua tanpa gejala atau OTG. Maka, tak perlu mereka diisolasi di rumah
sakit," ungkapnya.
Ia meminta agar seluruh warga yang tinggal di Dusun
Hutagurgur membatasi pergerakan keluar masuk dusun agar penanaganan Covid-19
berjalan dengan baik.
"Ini bukan penutupan akses, tapi dibatasi aksesnya.
Soalnya dusun ini agak jauh dan kita batasi pergerakan masyarakat sebab mereka
masih menjalani isolasi mandiri," sambungnya.
Bupati Taput Nikson Nababan meminta agar masyarakat tetap
taat pada protokol kesehatan.
"Tetaplah patuhi prokes, terutama di tempat keramaian.
Bagi perantau, agar tidak usah pulang dulu dan pendatang agar diawasi betul
oleh masyarakat," pungkasnya.
Beredar dalam Group WA, menurut keterangan Pimpinan Jemaat
HKBP Hutagurgur, akibat pembatasan akses masuk ke Dusun Hutagurgur Kec. Garoga ditutup
selama 2 pekan, warga tidak lagi dapat menjual hasil tani mereka keluar.
Sedangkan peribadatan selama 2 pekan itu juga dilakukan dirumah masing-masing.
"Asi rohangku Amang Inang
tu nasida, memang ro do bantuan sian Pemerintah berupa Indomie, Susu, Roti
dohot Ikan Asin Ninna. Mohon Doa untuk pemulihan nasida. Sai tumibu ma Salpu Covid-19 on. Songon ima jolo informasi sian
au. Horas!" (Kasihan saya/miris hati saya Bapa Ibu kepada mereka, memang
datang bantuan dari pemerintah berupa Indomie, Susu, Roti sama Ikan Asin
katanya. Mohon Doa untuk kesembuhan mereka. Semoga Covid-19 cepat berlalu. Demikian
informasi, Horas)," tulis Pimpinan Jemaat dalam Group WA. (tum)