WahanaNews.co I Kab. Dairi per 1 Juni 2021 dinyatakan
zona merah no. 1 di wilayah Prov. Sumatera Utara. Entah apa sebabnya, orang
sehat dan sudah lama merantau dimasukkan pada data terpapar Covid-19 di
Puskesmas Tanjung Beringin, Kecamatan Sumbul, Kabupaten Dairi.
Baca Juga:
Tips Cara Mengatur Ruang Pribadi Hindari Konflik dengan Pasangan Saat Pandemi
Yuni Selfrida Nahampun salah seorang yang masuk dalam data terpapar
Covid-19 di Puskesmas Tanjung Beringin mengkritisi tajam data dimaksud. Data
palsu yang beredar menghebohkan. Dia mempertanyakan hati nurai Dokter di
Puskesmas Tanjung Beringin.
Yuni Selfrida Nahampun menuliskan kalimat keberatan melalui media sosial. Sebab
dia bersama adiknya sudah lama merantau, tetapi nama mereka disertakan dalam
data covid.
Baca Juga:
Dukung Estafet Keketuaan ASEAN 2024, Indonesia Beri Hibah ke Laos Senilai Rp 6,5 Miliar
"Saya, adik saya dan sejumlah nama yang tertera sudah lama
merantau tetapi dimasukkan dalam daftar nama yang terpapar yang kau dapat dari
KK lama yang kalian minta dari anak kecil," demikian dituliskan yuni dalam akun
facebooknya.
Menurut Yuni, dia sangat sehat, tetapi tiba-tiba namanya dan
keluarga disertakan.
Kepala Desa Tanjung Beringin, Singanui Silalahi melalui
telepon mengatakan, menerima banyak
telepon bernada keberatan dari warga.
Pasalnya, nama beberapa penduduk dibikin dalam data covid padahal mereka dalam
keadaan sehat.
Dijelaskan, sekitar empat orang warganya terinfeksi Covid-19 pekan kemarin.
Selanjutnya, perangkat desa diikutkan dalam pendataan tracing atau kontrak
erat. Tetapi, sejumlah orang yang ada dalam dokumen, tidak ada di inventarisasi.
Tidak ada hubungan. Bahkan, beberapa diantaranya sudah lama merantau.
"Masyarakat resah, marah disebut Covid padahal beraktivitas
normal," tandas Singanui kepada wartawan, Kamis (03/06/2021).
Terpisah Wakil Ketua DPRD Kab. Dairi, Halvensius Tondang
mengatakan, Yuni sudah lama merantau, sehingga tidak logis dimasukkan dalam
data Covid-19 di Puskesmas. Ia menyebut data itu perlu ditelusuri.
Atas keresahan tersebut, beberapa warga mendatangani Puskesmas
Tanjung Beringin untuk menyampaikan keberatan, mereka marah.
Kepala Puskesmas Tanjung Beringin Meminta Maaf
Kepala Puskesmas Tanjung Beringin, dr. Sri Damayanti
Nababan melalui pesan elektronik
menerangkan, tidak tahu apakah dokumen
yang beredar resmi.
Setelah ditanyakan ke petugas surveilens, diperoleh
keterangan, bahwa ada kesilapan ketika mengentri data kontak erat.
Diakui, pihaknya meminta KK untuk entri data kontak erat
dengan tujuan agar nama tidak salah ketik.
"Mungkin petugas sudah sangat lelah sementara laporan paling
lama dikirim Pukul 17.00 Wib melalui
aplikasi. Petugas lupa, sehingga semua nama yang terdapat di KK diketiknya,"
terangnya.
Atas kasus itu, tulis Damayanti, pihaknya sudah
minta maaf ke warga. Puskesmas juga sudah koordinasi dengan Satgas kecamatan. (tum)