SUMUT.WAHANANEWS.CO, JAKARTA – Bayangkan ini: pemerintah menggelontorkan hingga Rp1.500 triliun setiap tahun untuk belanja barang dan jasa. Sayangnya, banyak pelaku UMKM masih belum tahu bagaimana cara ambil bagian. Di sinilah Alatan Indonesia masuk membawa solusi.
Lewat webinar bertema “Strategi Peluang Pengadaan Barang dan Jasa melalui Sertifikasi TKDN” yang digelar Rabu (7/5/2025), Alatan Indonesia mengajak pelaku usaha untuk tidak lagi sekadar jadi penonton, tapi ikut terlibat langsung dalam proyek-proyek pemerintah.
Baca Juga:
Polresta Barelang Ungkap Kasus Penggelapan Motor Bermodus Orderan Manual
Harmada Sibuea, pakar pengadaan barang/jasa dan kebijakan publik, menjadi pembicara utama. Ia membeberkan peluang besar yang bisa diraih jika pelaku usaha lokal memiliki sertifikat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Dengan TKDN, produk dalam negeri bisa lebih diutamakan dalam pengadaan pemerintah. Ini pintu masuk bagi UMKM untuk bersaing di level nasional, bahkan sampai ke desa,” tegas Harmada.
Tak hanya itu, ia juga mengingatkan pentingnya memahami regulasi baru terkait TKDN, karena kini pengadaan tidak hanya terjadi di kementerian atau lembaga besar, tapi juga menyentuh proyek-proyek kecil di tingkat daerah dan desa.
Baca Juga:
Polresta Barelang Gelar Bakti Sosial Ramadhan Di Panti Asuhan Rezky Ilahi Kota Batam
Harmada, yang sudah melatih ratusan pelaku usaha dan aparat Polri dalam penerapan TKDN, menyampaikan bahwa sertifikasi ini bukan hanya formalitas. Ia bisa menjadi kunci lolos seleksi proyek pemerintah dan memperkuat daya saing produk lokal.
Webinar ini merupakan bagian dari komitmen Alatan Indonesia, lembaga yang sejak 2017 aktif mendampingi UMKM, LSM, dan instansi pemerintah untuk naik kelas lewat edukasi dan penguatan kapasitas.
Antusiasme peserta pun memuncak di sesi tanya jawab, menunjukkan tingginya minat untuk mulai mengurus TKDN sebagai jalan masuk ke pasar triliunan rupiah.