WahanaNews-Sumut | Rusaknya bendungan 'Tahalak Aek Kase'
mengancam keberadaan ratusan hektar lahan persawahan di Kelurahan Sibabangun, Kecamatan Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng).
Bendungan yang menjadi pemasok utama air ke saluran irigasi persawahan petani ini dalam kondisi rusak sejak 10 tahun belakangan. Ratusan hektar lahan persawahan tidak lagi tersaluri air. Petani hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi areal persawahannya.
Baca Juga:
Wujudkan Medan Smart City, Aulia Rachman Resmikan Gedung Kantor PLN Icon Plus SBU Regional Sumbagut
Dengan kodisi sawah yang kesulitan air, banyak petani mengialihfungsikan lahan persawahannya menjadi kebun sawit ataupun kebun karet. Akibatnya, luasan sawah berkurang, hasil panen padipun menurun drastis.
Parsaulian Pasaribu (41), salah satu petani setempat menuturkan, sudah 10 tahun lebih, bendungan 'Tahalak Aek Kase' rusak. Padahal, ketergantungan petani akan bendungan tersebut sangat tinggi.
Lahan persawahan warga terlihat kekeringan akibat tak dialiri air. (Foto/ist).
Baca Juga:
Ini Dia Daftar 145 Lokasi di Medan yang Sudah Gunakan Sistem E-parking
"Sudah ambruk, sehingga air tidak lagi masuk ke saluran irigasi," ujarnya, Senin (18/7/2022).
Parsaulian berharap, Pemerintah sesegera mungkin membangun kembali bendungan yang ambruk, agar keresahan petani dapat teratasi. Selain itu, saluran irigasi yang sudah dibuat sebelumnya tidak menjadi mubazir.
“Kami sangat berharap agar bendungan Tahalak Aek Kase dibangun kembali, sehingga sawah petani dapat digarap seperti semula," harapnya.