Senada, Ketua DPD LSM Sayap Amanah Nusantara (SANRA) Nias Selatan, Perhatian Halawa, dalam orasinya menyampaikan jika beberapa waktu lalu Kepala B2PJN Sumut, Selamat Rasidi, beserta rombongan telah melakukan dialog di Kantor PPK 3.5, dengan kesepakatan Tim bersama AMSP2-KN turun melakukan monitoring dan mengecek semua titik pelaksanaan pekerjaan proyek B2PJN wilayah kerja Kepulauan Nias.
“Mana janjinya, sampai saat ini belum ada hasilnya,” kata Perhatian Halawa.
Baca Juga:
Ladang Ganja 5 Ha di Madina Ditemukan Polda Sumut Berkat Alat Deteksi BRIN
Diketahui, pada aksi tersebut, PPK 3.5, Firman Hutauruk tidak menemui kedatangan massa aksi AMSP2-KN, namun hanya diterima oleh salah seorang oknum staf PPK 3.5.
AMPS2-KN dan Sejumlah Masyarakat Menandatangani Petisi
Dari pantauan WahanaNews-Sumut, meski dibawah guyuran hujan, usai melakukan orasi di Kantor PPK 3.5 B2PJN Perwakilan Kepulauan Nias, massa aksi AMSP2-KN kembali bergeser menuju Lapangan Merdeka Gunungsitoli dengan membawa spanduk sepanjang 5 x 1 meter yang bertuliskan “Petisi 12 Oktober 2021, Etika PPK3.5 Seorang ASN, Mengatakan Sudah Muak di Nias, hal itu sangat melukai hati masyarakat Kepulauan Nias”.
Baca Juga:
12 Anggota Geng Motor Hendak Tawuran Ditangkap Polres Belawan, 11 Positif Narkoba
Petisi tersebut ditandatangani oleh seluruh peserta aksi dengan membentangkan spanduk tersebut. Tidak hanya peserta aksi, terlihat juga sejumlah masyarakat yang menyaksikan aksi tersebut ikut menandatangani petisi tersebut.
Sekira pukul 15.00 WIB, massa aksi AMSP2-KN, membubarkan diri dengan tertib dan damai dibawah pengawalan personel Polres Nias.
Untuk diketahui, demo tersebut merupakan demo lanjutan yang dilakukan oleh AMSP2-KN pada 27 September 2021 lalu. AMSP2-KN menuding bahwa pekerjaan proyek pekerjaan proyek preservasi Jalan Nasional Tahun 2021 yang menelan anggaran sekitar Rp 17 miliar dinilai buruk dan bobrok. [rum]