SUMUT.WAHANANEWS.CO - Proyek pembangunan Rest Area Tol Medan-Binjai kembali menjadi sorotan publik setelah adanya dugaan pencurian arus listrik. Pada tanggal 22 Oktober 2024 lalu, pihak P2TL (Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik) melakukan pemutusan arus listrik dan pencopotan kWh meter di lokasi proyek. Yang mengejutkan, tak lama kemudian, P2TL melakukan penyambungan ulang arus listrik.
Misteri di Balik Penyambungan Ulang Arus Listrik
Baca Juga:
Diduga KKN di UKPBJ Taput di Sejumlah Proyek Infrastruktur Terukur dan Terencana, Wadir CV Rymandho Minta Hasil Pemenangan Lelang Proyek Dibatalkan
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai alasan di balik penyambungan ulang arus listrik setelah pencopotan kWh meter. Apakah ini merupakan bentuk "peringatan" dari P2TL, seperti yang diklaim oleh Eko, kepala Tim leader P2TL, atau ada motif lain di baliknya?
Pertemuan HKI dan P2TL: Mencari Titik Terang
Terungkap bahwa sebelum penyambungan ulang, telah terjadi pertemuan antara pihak HKI (PT Hutama Karya Infrastruktur) dan P2TL. Rahmadsyah, salah satu peserta rapat, membenarkan adanya pertemuan tersebut.
Baca Juga:
Hari Ini Gubernur Papua Nonaktif, Lukas Enembe Hadapi Sidang Perdana
Kebungkaman Pihak HKI:
Saat dikonfirmasi mengenai pemutusan dan penyambungan arus listrik, humas HKI, Alvin Sinaga, hanya berdalih bahwa supply daya listrik di pembangunan rest area tol Medan-Binjai tidak ada masalah.
"Sejauh ini supply daya listrik ke kami tidak ada masalah," akunya, Jumat (8/11/2024) lalu.
Namun, ia enggan memberikan jawaban yang lebih spesifik mengenai kejadian tersebut. Kebungkaman ini semakin menguatkan dugaan adanya ketidaktransparanan dalam pengelolaan proyek.
Kronologi Pertemuan dan Penyambungan Ulang:
Rahmadsyah menjelaskan bahwa pertemuan tersebut dihadiri oleh Tim Opal (P2TL) PLN Helvetia, para vendor yang terlibat dalam proyek Rest Area, dan perwakilan HKI. Dalam pertemuan tersebut, para vendor menandatangani surat pernyataan untuk tidak melakukan pencurian arus listrik.
Setelah pertemuan, Rahmadsyah, Alvin Sinaga, dan PLN Helvetia menuju Rest Area B untuk memasang kembali kWh meter yang telah dicopot.
[Redaktur: Hadi Kurniawan]