Alfian menyebut, pihaknya telah menyiapkan 5.000 alat rapid test antigen. Hal itu
sebagai bagian dari upaya mendeteksi dini penularan Covid-19.
"Kita utamakan sebelum mereka
berangkat mereka sudah dilakukan rapid test. Tujuannya supaya nanti tidak
menjadikan penularan saat sampai di Jakarta. Tapi ketika nanti di situ reaktif
kita langsung bawa ke GOR Bekasi untuk kita swab," tuturnya.
Baca Juga:
Pemkab Dairi Siap Dukung Gugus Tugas Polri Sukseskan Ketahanan Pangan
Terkait aksi demo ini, Polda Metro
Jaya sendiri menerjunkan 5.000 personel gabungan untuk melakukan pengamanan. Selain
itu, masih ada 7.500 personel gabungan yang dicadangkan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro
Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus,
mengingatkan akan ada penegakan hukum jika massa Aksi 1812 tidak mengindahkan
imbauan polisi untuk tak berkerumun.
Bahkan, kepolisian akan melakukan
pembubaran sebagai langkah terakhir jika massa tak mematuhi imbauan.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
"Operasi Kemanusiaan dulu, baru disusul penindakan hukum. Jadi,
pembubaran itu adalah jalan terakhir, jika mereka tidak mengindahkan
semua," ujar Yusri kepada wartawan, Jumat (18/12/2020). [yhr]