Oleh: Dr. Pirma Simbolon
Bagian ke- 1: Transformasi dan Tantangannya
Baca Juga:
Bupati Samosir Panen Bawang Merah Dengan Kelompok Tani Bersama
Cambridge Dictionary mendefinisikan transformasi adalah a
complete change in the appearance or character of something or someone, especially
so that thing or person is improved. Transformasi adalah perubahan
total dalam penampilan atau karakter sesuatu atau seseorang, sehingga secara
khusus sesuatu hal atau orang itu diperbaiki.
Dari pengertian transformasi ini, kata kuncinya adalah adanya
PERUBAHAN dan PERBAIKAN. Artinya tujuan dilakukannya sebuah
transformasi atau perubahan untuk mencapai perbaikan baik perbaikan proses
(process) maupun perbaikan hasil (results). Namun dalam melakukan perubahan
bukanlah hal yang mudah. Deepak Chopra, seorang dokter keturunan India,
sekaligus guru spiritual para selebrities di Amerika Serikat, mengatakan "semua
perubahan besar selalu diawali dengan kekacauan."
Baca Juga:
Bupati Samosir Salurkan Bantuan Pangan Kepada 1.338 Keluaga
Hal itupulah yang dialami Vandiko Timotius Gultom - Martua
Sitanggang diawal pemerintahannya saat mereka mencoba melakukan
transformasi birokrasi di Pemkab Samosir melalui berbagai kebijakan. Setiap
kebijakan yang dieksekusinya selalu ramai diperbincangkan (kontroversi) bahkan
tidak sedikit yang menghujat baik melalui media sosial, warung kopi, dan atau
media cetak atau media online.
Ternyata quote Deepak Chopra benar terjadi di Samosir
meskipun hanya kekacauan kecil oleh netizen di udara. Padahal kekacauan yang
timbul sebagai reaksi atas transformasi yang dimaksudkan Deepak Chopra
adalah di dalam organisasi bukan diluar organisasi, itulah Samosir.
Meskipun demikian, Vandiko tidak patah semangatnya. Dia dan
humasnya memilih DIAM (tidak merepon secara langsung), namun terus
bekerja dan bergerak melakukan inovasi kebijakan baru yang diyakininya BENAR.
Mungkin dia sadar dan termotivasi atas kata kata bijak
Socrates (filsuf Yunani) yang mengatakan "Rahasia perubahan adalah
memusatkan semua energi anda, bukan untuk melawan yang lama, tetapi untuk
membangun yang baru."
Atas keyakinan ini pulalah Vandiko tidak ambil pusing dengan
para haters itu. Dia tetap focus melakukan perubahan sesuai tagline
kampanyenya. Dia sadar bahwa "Perubahan tidak bisa dihindari dan perubahan itu
konstan," (Benjamin Disraeli, penulis Yahudi Inggris).
Para pendukung Vandiko pun seolah satu bahasa dengan
idolanya. Saat para haters tambah bersemangat menghajarnya dengan berbagai rupa
atas nama rakyat dan cinta Samosir, mereka (yang pro) bagaikan tiarap dan bisu
seribu bahasa (sedikit sekali yang muncul). Atau mungkin mereka menganut quote
Windri Pattilima sang jawara baru One Pride MMA TVOne yang mengatakan "BERGERAK
DALAM DIAM."
Dengan strategi "BERGERAK DALAM DIAM" tersebut Windri
Pattilima sukses menekuk sang juara bertahan Singa Karo Theodurus Ginting yang
sesumbar dan bahkan melecehkannya meskipun hanya dengan gestur tubuh.
Sejak 10 Desember 2020 yang lalu (saat KPUD Samosir merilis
hasil sementara Pemilukada Samosir) yang menjukkan Vantas unggul sementara 14%,
hingga saat ini saya mencoba mengamati profil Vandiko dan sepak terjangnya
khususnya tentang tagline PERUBAHAN yang dicanangkannya.
KEBIJAKAN TRANSFORMASI & KONTROVERSI YANG
MENGIKUTINYA
Dari hasil pengamatan saya, sejak Vandiko dinyatakan sebagai
the Champion, setidaknya ada 8 kebijakan dan aksi transformasi yang viral dari
Vandiko - Martua selanjutnya saya sebut Vandiko antara lain (i) Pokja
Transisi; (ii) Perampingan Organisasi (Downsizing); (iii)
Pembentukan Staf Khusus; (iv) Penerapan Pengadaan Barang dan Jasa secara
Online dan konsisten; (v) Pengangkatan Plt Kadis Kesehatan; (vi)
Penundaan peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Perpustakaan; (vii)
Peresmian Parhutaan Sorimangaraja di Pusuk Buhit; (viii) Pemberantasan
Judi secara on the spot.
POKJA TRANSISI
Kebijakan Vandiko yang pertama muncul ke pemukaan dan
langsung viral adalah pembentukan Kelompok Kerja (Pokja) Tansisi. Pokja ini
dibentuk sebelum pemerintahannya berjalan efektif. Tugasnya pun terbatas hanya
mendesain Program Perubahan untuk mengeksekusi tagline kampanyenya yaitu PRO
PERUBAHAN. Pembentukan POKJA TRANSISI pun langsung menjadi perbincangan publik.
Ya maklumlah kalau ramai karena hal itu jarang terjadi. Tapi itulah Vandiko,
Bupati termuda Generasi Y (Milenial) itu, mulai menunjukkan kualitas dan
keberanian yang dimilikinya dengan membuat sebuah LOMPATAN PEMIKIRAN melampauhi
batas biasaan procedural dan batas jangkauan generasi baby boomers
dan generasi X. Oleh karena viral, sayapun mencoba sumbang pemikiran dengan
judul "Memaknai Prokontra Pokja Transisi Bupati/Wakil Bupati Terpilih
Kabupaten Samosir (wahananews.co/daerah)
silahkan dibaca.
Selanjutnya, Kebijakan Transformasi yang kontroversi (ii) sd
(viii) akan diulas pada kesempatan berikutnya. Bersambung". Salam Sehat, Bekasi,
15 Juli 2021.
Penulis adalah seorang Akademisi, Dosen STIE
Jayakarta, Jakarta.