LABURA.WAHANANEWS.CO - Musim tanam padi tiba, namun puluhan hektar lahan persawahan di Desa Kelapa Sebatang, Kecamatan Kualuh Leidong, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), justru mengalami kekeringan. Kondisi ini terjadi akibat 15 hari tidak turun hujan.
Tanaman padi yang baru ditanam mulai menguning dan tanah sawah retak akibat kekurangan air. Ironisnya, irigasi yang dibangun oleh pemerintah desa setempat tidak berfungsi maksimal. Kekeringan ini berdampak pada hasil panen padi yang tidak maksimal, membuat para petani mengalami kerugian.
Baca Juga:
BMKG Imbau Wilayah di Jawa Tengah Waspadai Kekeringan Saat Puncak Musim Kemarau
Desa Kelapa Sebatang selama ini dikenal sebagai lumbung padi di Labura. Namun, akibat kekeringan yang berulang, para petani mulai beralih fungsi lahan dari tanaman padi ke tanaman kelapa sawit.
Nasron, salah seorang petani, menjelaskan bahwa selama delapan tahun terakhir, lahan pertanian padi mereka mengalami kekeringan saat hujan tidak turun dalam tempo dua minggu. Jika hujan tidak turun pada bulan November ini, para petani terpaksa menghentikan penanaman bibit padi dan terancam gagal panen.
Para petani berharap kepada pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Utara untuk membangun irigasi sepanjang satu kilometer dari lahan persawahan mereka menuju sungai. Hal ini diharapkan dapat membantu mereka mengairi lahan tanaman padi dan menyelamatkan hasil panen.
Baca Juga:
BMKG Ungkap di Wilayah Ini, 67 Hari Hujan Tak Turun
[Redaktur : Hadi Kurniawan]