Sambungnya, eksremisme, radikalisme, ujaran kebencian (hate speech) hingga retaknya hubungan antar umat beragama, merupakan problem yang dihadapi oleh bangsa Indonesia saat . Moderasi beragama merupakan konsepsi yang dapat membangun sikap toleran dan rukun guna memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan masyarakat.
Dengan cara apa yang harus dilakukan, secara sederhana dengan memberikan siraman rohani kepada umat agar umat menjadi damai, tentram,aman,dan tenang. Moderasi Beragama adalah pesan yang harus terus menerus dilakukan oleh Hamba Tuhan. Hamba Tuhan menjadi pelopor penangkal berita-berita bohong, karena hoax bisa menjadi awal perselisihan serta akan menghancurkan kerukunan umat beragama. Hamba Tuhan bekerja dengan iklas, tulus, bersih. Hamba Tuhan adalah Pembimbing umat Kristen dalam rangka Pembinaan Mental, Moral, dan Keimanan terhadap Tuhan Yesus Kristus sebagai Juru Selamat Manusia.
Baca Juga:
Perang Melawan Narkoba: Polda Sumut Ungkap 32 Kasus dan Sita 201 Kg Sabu, 272 Kg Ganja serta 40.000 butir Ekstasi
Pdt.Ayub Tampubolon lebih lanjut menjelaskan sebagai Hamba Tuhan, yang merupakan hal mendasar yang perlu diketahui yaitu Hamba Tuhan tidak terlepas dari lima fungsinya yang diemban yaitu Fungsi Informatif dan Edukatif yaitu harus memposisikan sebagai Hamba Tuhan yang berkewajiban menyampaikan suara kebenaran dan mendidik masyarakat atau umat sehingga meningkat keimanannya. Fungsi Konsultatif mengandung makna kesediaan diri untuk memikirkan dan memecahkan beragam persoalan yang dihadapi masyarakat dan umat.
Fungsi Advokatif menuntun Hamba Tuhan melakukan pembelaan umat dari berbagai ancaman dan tantangan yang merugikan keyakinan kepercayaan. Fungsi Transformatif, Hamba Tuhan harus mampu menjadi tokoh transformasi di dalam kehidupan masyarakat dan umat. Dengan Iman kristiani (spritualitas Kristiani) dari perkembangan zaman dan pengaruh modernisasi. Menyusun bahan khotbah, Hamba Tuhan harus mampu menyusun khotbah yang relevan masa kini sesuai konteks Alkitab. Hamba Tuhan berarti memberi Pelita-Suluh atau menyatakan sesuatu kepada orang lain sesuai Firman Tuhan.
"Untuk dapat menjalankan Tugas dan Fungsinya, Hamba Tuhan minimal harus memiliki Kompetensi yaitu Kompetensi Substansi, kemampuan dalam memberikan bimbingan Agama dan penyuluhan pembangunan, kemampuan melakukan pembinaan terhadap kelompok binaan di Gereja seperti Kebaktian yang dilakukan setiap hari minggu, sekolah minggu, Remaja-Pemuda, Lansia, Disabilitasm. Kompetensi dalam melakukan pembinaan kepada lembaga keagamaan yang ada di masyarakat," jelasnya.
Baca Juga:
Lengkap Penderitaan ! Jalan Rusak Sampah Menumpuk Tepat dibelakang Telkom Kota Perdagangan
Kemudian, kompetensi manajerial adalah merupakan kemampuan dalam membuat perencanaan meliputi rencana operasional, rencana tahunan dan rencana lima tahun, dan kemampuan dalam mengorganisir tugas dan kemampuan menggerakan semua potensi yang ada. Kompetensi Sosial (social competence) yaitu kemampuan melakukan komunikasi dalam melaksanakan tugas pokoknya di tengah-tengah Gereja dan Masyarakat.
Kompetensi Intelektual /Stategik Competence) yaitu kemampuan untuk berfikir secara strategis dengan visi jauh kedepan. Kompetensi Spiritual yaitu kemampuan Rohani-Iman dan Doa doa-Ibadahnya. Kompetensi yang mendasar inilah sudah dimiliki oleh Hamba Tuhan.
Dan buat keduanya, Hamba Tuhan untuk dapat berdiam diri di kaki Tuhan, untuk meminta hikmat dari Tuhan dan lembaga Gereja yang bersangkutan untuk lebih melakukan pembinaan secara intensif.